Keterangan foto: Ketua Kelompok Nelayan Banyu Mandi, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Drs. Nyoman Sandi sangat mengapresiasi terhadap kolaborasi antara Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata)/MB
Buleleng, (metrobali.com) –

Ketua Kelompok Nelayan Banyu Mandi, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Drs. Nyoman Sandi sangat mengapresiasi terhadap kolaborasi antara Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata). Mengingat  kolaborasi ini telah berhasil melahirkan suatu aplikasi digital yang akan bisa membantu meningkatkan produktivitas dan keamanan kerja masyarakat nelayan Indonesia khususnya di Kabupaten Buleleng. Dimana Aplikasi yang dibangun di atas sistem operasi Android ini 100 persen buatan Indonesia, dengan mendapatkan dukungan penuh dari BROL untuk data kelautan yang dibutuhkan oleh nelayan.

Informasi yang terdapat di Aplikasi Laut Nusantara mencakup aspek-aspek yang paling dibutuhkan oleh nelayan kecil, baik mengenai wilayah tangkapan, informasi sebaran ikan di pelabuhan, hingga kondisi cuaca di laut. “ Kami sebagai nelayan sangat mengapresiasi kolaborasi ini, apalagi dalam hal ini dari pihak Kepala Badan Riset Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.D, FRINA, Staf Ahli Menteri Kelautan & Perikanan, Dr. Aryo Hanggono dan Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya telah  meluncurkan aplikasi “Laut Nusantara”  dan  sekaligus nerupakan hari jadi BROL ke-13,  di Pantai Perancak, Jembrana, Bali, pada Kamis 30 Agustus 2018” ujarnya.

Lebih lanjut Nyoman Sandi yang juga mantan Ketua HNSI Buleleng ini mengatakan Sistin  BROL pernah  disosialisasikan  di  Kabupaten Buleleng, tepatnya di rumah makan Ranggon  Sunset beberapa waktu yang lalu. Dalam sosialisasi itu  menginformasikan  keadaan  Cuaca dan  musim  ikan. Sehingga  nelayan  jika  akan  melaut  tahu  situasi  cuaca  dan  dimana  posisi  ikan  dengan sistim  BROL ini,”Jadi akan  sangat  membantu  nelayan  dalam  beraktifitas, selain tepat  sasaran  dan  juga aman” terangnya.”Yang  perlu dilakukan  agar  sistim  ini  bisa  bermanfaat,  perlu  pihak  nelayan  memahami  teknologi serta  cara  mengoprasionalkan aplikasi laut nusantara ini. Sehingga  nelayanan  memahami  cuaca  dimana  gerombolan  ikan berada” tandas Nyoman Sandi.

Sementara itu Kepala BROL, Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc  mengatakan, “Aplikasi Laut Nusantara ini memiliki basis data yang lengkap yang akan sangat bermanfaat bagi para nelayan kita di seluruh wilayah Indonesia. Selain informasi mengenai keberadaan ikan di lautan, juga ada informasi mengenai kondisi cuaca yang cukup lengkap yang akan menjadi panduan sekaligus peringatan bagi para nelayan untuk mempertimbangkan keselamatannya. Aplikasi ini kami bangun terutama bagi para nelayan kecil perorangan yang selama ini sangat mengandalkan hasil tangkapan untuk menopang kehidupan keluarganya sehari-hari. Kami berharap, aplikasi ini benar-benar bisa membantu saudara-saudara nelayan kita untuk bisa menikmati kekayaan laut Nusantara di era digital.”

Sesuai dengan namanya, BROL merupakan satuan kerja pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mempunyai tugas dan fungsi  melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim, serta pengkajian teknologi kelautan.

Kepala BRSDMKP, Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.D, FRINA menyampaikan, “Riset kelautan terdiri dari tiga pilar, yaitu research excellent, masyarakat industri dan education. Hasil keluaran riset harusnya bukan hanya berwujud tulisan, tapi implementasinya harus sampai pada masyarakat, terutama nelayan sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan nyata. Adanya peluncuran Laut Nusantara yang merupakan bentuk hilirisasi produk unggulan BROL ini, dapat dikatakan merupakan dukungan terhadap terwujudnya tiga pilar tersebut.”

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, “XL Axiata tetap memegang komitmen untuk memberikan perhatian khusus bagi kaum nelayan. Kami selalu ingin bisa membangun suatu sarana digital yang bisa membantu para nelayan. Dasar pemikirannya sederhana, kita negara kepulauan dengan wilayah laut sangat luas, belasan ribu pulau, serta garis pantai terpanjang di dunia. Nenek moyang kita pernah berjaya karena mampu memanfaatkan laut secara maksimal, namun kini masih banyak masyarakat kita menjalani kehidupan yang keras dan sulit sebagai nelayan. Melalui teknologi digital, XL Axiata tak akan lelah meningkatkan kontribusi membantu nelayan Indonesia. Mohon dukungan dari semua pihak, melalui program “Indonesia #JadiLebihBaik” ini kami akan maksimal menyiapkan para nelayan kecil kita memasuki era digital.”

Yessie memaparkan, aplikasi “Laut Nusantara” ini dibangun selama kurang lebih 5 bulan. Ini adalah aplikasi untuk nelayan yang kedua diluncurkan oleh XL Axiata, setelah sebelumnya disebut aplikasi “mFish”. Yang membedakan aplikasi “Laut Nusantara” dengan aplikasi sebelumnya adalah basis informasi yang lebih lengkap dan real time, serta sumber data sepenuhnya disuplai oleh data resmi dari BROL. Sebagai lembaga riset dan observasi kelautan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BROL memiliki data kelautan yang sangat lengkap dan sangat berguna untuk pengembangan di bidang kelautan, termasuk manfaat praktis bagi nelayan kecil.

Data-data dari BROL juga up to date dan berdasarkan riset dan observasi laut di seluruh wilayah nusantara. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga tidak diragukan keakuratannya. Updating data dilakukan setiap tiga hari berdasarkan data dari satelit khusus. Sementara itu, data yang bersifat prakiraan berdasarkan analisa data selama 20 tahun ke belakang. Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survey ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan.

Aplikasi “Laut Nusantara” bisa dimanfaatkan mulai 30 Agustus 2018. Masyarakat nelayan di seluruh Indonesia bisa mengunduhnya di Play Store secara gratis melalui smartphone Android dengan menggunakan operator layanan data. Aplikasi ini bisa dipergunakan oleh nelayan saat melaut sejauh smartphone mereka masih bisa menangkap sinyal data dari operator. Berdasarkan ujicoba di sejumlah daerah, aplikasi masih bisa dibuka hingga jarak 10 mil dari pantai. Jarak ini masih sangat relevan mengingat nelayan kecil, dengan perahu berjungkung dan bentuk perahu tradisional berukuran kecil lainnya memiliki daya jangkau rata-rata kurang dari 20 mil laut.

Berbarengan dengan peluncuran aplikasi Laut Nusantara ini, XL Axiata menyerahkan paket smartphone dan data XL Axiata kepada komunitas nelayan di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali. Pada smartphone tersebut sudah tersedia aplikasi “Laut Nusantara” dan paket data selama 1 bulan. Penyerahan paket donasi berlangsung di Pantai Banjar Perancak, Desa Perancak, Jembarana oleh Direktur Teknologi XL Axiata dan Kepala BRSDMKP Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Berikut fitur-fitur informatif yang tersaji di aplikasi Laut Nusantara:
1. Daerah penangkapan ikan
• Sebaran ikan
• Potensi sebaran ikan
• Data cuaca (arah angin, kecepatan angin, cuaca, tinggi gelombang pada koordinat tertentu)
• Status (aman, waspada dan bahaya) untuk melaut

2. Lapor Tangkapan
• Nelayan melaporkan hasil tangkapannya ke dinas dan pihak terkait
• Jenis Ikan
• Berat ikan yang ditangkap (kg)

3. Gelombang Perairan
• Informasi Gelombang Perairan Indonesia dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tentang arah
• Gelombang dan ketinggian gelombang.

4. Informasi angin
• Informasi arah angin perairan Indonesia dari BMKG

5. Informasi harga ikan pelabuhan
• Menampilkan data harga ikan dari data Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan, Direktorat Jenderal
• Perikanan Tangkap, KKP, hal yang berkaitan dengan update data terbaru tidak berasal dari aplikasi ini.

6. Nama ikan dari 3 penamaan
• Nama Daerah
• Nama Inggris
• Nama Latin
7. Cuaca Perairan
▪ Arah angin
▪ Kecepatan angin
▪ Curah hujan,
▪ Kondisi cuaca
▪ Tinggi gelombang pada koordinat tertentu
▪ Anjuran (aman, waspada dan bahaya) untuk melaut

8. Informasi Pelabuhan

9. Perkiraan BBM
• Simulasi perkiraan BBM yang dibutuhkan bila ingin menuju titik tertentu.
• Simulasi besar biaya yang diperlukan bila ingin menuju titik tertentu

10. Chatting
Sarana untuk percakapan antarpengguna, selain informasi berbasis data untuk meningkatkan produktivitas kerja, aplikasi Laut Nusantara juga menyajikan informasi yang bersifat edukasi mengenai potensi dan isu kelautan lainnya. Informasi dan data tersebut antara lain mencakup keberadaan terumbu karang, pelestarian biota laut, hingga ancaman pencemaran. XL Axiata dan BROL akan terus mengembangkan aplikasi ini sehingga manfaatnya bisa menjadi lebih luas lagi.

Untuk melengkapi upaya edukasi bagi masyarakat nelayan mengenai pemanfaatan teknologi digital, XL Axiata juga menyelenggarakan kelas program Sisternet bagi kalangan perempuan masyarakat nelayan di Desa Perancak, Jembrana. Kelas Sisternet akan memberikan edukasi mengenai pemanfaatan teknologi digital.

Kelas Sisternet akan memberikan edukasi mengenai pemanfaatan internet/teknologi digital yang tujuannya untuk meningkatkan peran serta kaum perempuan, baik dalam ekonomi keluarga maupun lingkungan. Kelas ini akan mengajarkan kepada istri dari para nelayan mengenai internet dasar dan media sosial sebagai sarana pemasaran. Melalui kelas ini, XL Axiata berharap para istri nelayan tersebut akan memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai keunggulan teknologi internet, ekonomi digital, serta potensi ekonomi di desa mareka masing-masing yang bisa dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi digital/internet terutama dalam pemasaran atau promosi. Program ini akan berjalan selama 1 hari. Setelah mengikuti kelas ini, diharapkan para peserta bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Editor: Hana Sutiawati