Kolaborasi ICCN, BITHUB, Samsara Living Museum dan dan Meta Forest Society, Tangkap Peluang NTF dan Metaverse
Foto: Workshop“Road to International Bali Metaverse dan NFT Week” di Samsara Living Museum, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Minggu (13/3/2022).
Karangasem (Metrobali.com)-
Saat ini NonFungible Token (NFT) dan Metaverse semakin menjadi tren di Indonesia. Kehadiran teknologi ini juga memberikan dampak positif pada berbagai aspek kehidupan serta melahirkan berbagai peluang ekonomi hingga profesi baru.
Untuk lebih memperkenalkan NFT dan Metaverse ke masyarakat, Bali Initiative Hub (BITHUB) berkolaborasi dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia, Samsara Living Museum dan Meta Forest Society menggelar kegiatan bersama pada Minggu (13/3/2022) di Samsara Living Museum, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Acara yang dikemas semacam workshop dan sharing session bertajuk “Road to International Bali Metaverse dan NFT Week” ini juga menjadi event pembuka untuk mempersiapkan pelaksanaan event tersebut yang rencananya digelar di Bali pada bulan Mei 2022 mendatang. International Bali Metaverse dan NFT Week akan menjadi semacam ajang yang mempertemukan para pegiat, komunitas, pelaku bisnis di Metaverse dan NFT dan stakeholder terkait lainnya.
Sementara kegiatan pembuka di Samsara Living Museum ini juga dihadiri pegiat NFT dan Metaverse dan para seniman di Bali dan orang-orang yang antusias ingin mengenal lebih jauh apa itu NFT dan Metaverse serta web 3.0 yang menjadi payung besar dari keberadaan NFT dan Metaverse ini.
Ida Bagus Agung Gunarthawa yang merupakan Direktur Pemasaran Indonesia Creative Cities Network (ICCN) mengungkapkan kegiatan workshop tentang NFT dan Metaverse di Samsara ini menjadi upaya bagian memotret masa dengan mengkolaborasikan nature (alam), culture (budaya) dan future (masa depan). Output dari kegiatan workshop ini mengarah pada eksekusi secara konkret pengembangan proyek Metaverse dan NFT.
“Kita bicara Web 3 dan masa depan dari rural area, tempat yang untuk menjangkaunya saja penuh tantangan. Dan kami ingin kegiatan Road to International Bali Metaverse dan NFT Week sebagai role model aktivasi yang akan digulirkan ke seluruh Indonesia,” kata Agung Gunarthawa yang juga Chief Executive Officer (CEO) BITHUB (Bali Initiative Hub) sekaligus juga Co-Founder Samsara Living Museum ini.
Kegiatan hasil kolaborasi ICCN, BITHUB, Samsara Living Museum dan Meta Forest Society mencoba menangkap situasi pandemi dari sisi yang berbeda. “Kami berupaya melahirkan sebanyak mungkin inisiatif yang bermuara meredefinisi (mengartikan ulang) masa depan Bali agar tidak terjerembab di lubang yang sama, agar kita mampu mengelola potensi Bali agar berkelanjutan,” kata Agung Gunarthawa yang merupakan putra daerah Karangasem dari Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem ini.
Sementara para pembicara dalam workshop ini diantaranya ada Regi Wahyu yang merupakan founder Meta Forest Society (sebuah proyek NFT sosial yang menghubungkan antara dunia NFT dengan dunia nyata). Regi Wahyu menjelaskan tentang fondasi dan sejarah NFT, Blockchain, Metaverse, dan Web 3.
Lalu contoh karya seni dan proyek NFT misalnya yang viral beberapa waktu lalu adalah koleksi atau kumpulkan foto diri dari Ghozali yang dikenal dengan Ghozali Everyday yang menjual karya NFT foto selfienya di akun OpenSea hingga bisa meraup uang miliaran rupiah.
Para peserta workshop juga mendapatkan pemahaman bagaimana membuat karya seni generatif NFT, diajak jeli melihat peluang finansial dari NFT sebab banyak kisah sukses orang-orang dari membuat ataupun menjual karya NFT.
Salah satunya Regi Wahyu sendiri sudah membuktikannya dimana ia mampu meraup puluhan juta dari menjual kembali koleksi NFT Ghozali Everyday yang dibeli dengan harga murah dan dijual puluhan juta. Dalam workshop ini para peserta juga diajak mengenali langkah-langkah proyek NFT dan mereka dibagi dalam beberapa kelompok untuk belajar membuat proyek NFT mereka sendiri.
Lalu ada penyampaian materi dari penggiat NFT lainnya yakni Adrian Zachary. Ia berbagi tentang pengenalan pasar NFT dan pasarnya, membagikan cara menggunakan dompet dan pasar. Para peserta workshop juga diajak mengenali strategi harga NFT hingga cara membuat NFT, mencetak dan menjualnya di pasar seperti di OpenSea (marketplace khusus NFT).
Narasumber ketiga adalah Ratu Nabila yang merupakan presenter/penyiar/pembawa berita di salah satu televisi swasta nasional. Ia berbagi mengenai pengembangan komunitas berbasis misi serta mengenalkan peran Twitter, Discord, dan IG dalam membangun komunitas hingga bagaimana caranya melibatkan dan menggairahkan komunitas ke dalam proyek yang sedang kita kerjakan.
Untuk diketahui, Web 3.0 atau Web 3 adalah internet generasi ketiga yang akan datang di mana situs web dan aplikasi akan dapat memproses informasi dengan cara seperti manusia yang cerdas melalui teknologi seperti pemelajaran mesin (ML), Data Besar, teknologi buku besar terdesentralisasi (DLT), dll. Web 3.0 awalnya disebut Web Semantik oleh penemu World Wide Web Tim Berners-Lee, dan ditujukan untuk menjadi internet yang lebih mandiri, cerdas, dan terbuka.
Komponen dasar dari Web 3 dua diantaranya adalah NFT dan Metaverse. NonFungible Token atau NFT adalah aset digital di jaringan blockchain yang mempunyai kode identifikasi serta metadata unik dan berbeda satu sama lain (one of the kind) dan unik, hanya ada satu, memiliki sertifikat kepemilikan dan nilai yang berubah-ubah. Sama halnya dengan instrumen investasi atau aset pada umumnya, NTF juga memiliki nilai lewat mekanisme pasar.
Sedangkan metaverse digambarkan sebagai teknologi yang memungkin orang berkumpul dan berkomunikasi dengan masuk ke dunia virtual. Metaverse adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Di mana, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan atau perangkat lainnya.
Gambaran sederhana yang diungkapkan oleh Facebook tentang metaverse adalah sebuah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut. (wid)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.