Ketua DPC Partai Demokrat Jembrana, Wayan Wardana.

Jembrana (Metrobali.com)-

Jelang Pilkada Jembrana 2020, empat partai politik di Jembrana sepakat membentuk koalisi. Keempat parpol tersebut yakni Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem.

Dimotori Golkar, koalisi ini sempat diisukan bakal batal. Pasalnya saat pertemuan pimpinan dan sekretaris di kantor Partai Golkar pada hari Minggu (17/11) lalu, Partai Demokrat tidak ikut menandatangani MoU sebagai bentuk koalisi permanen. Namun hal ini dibantah Ketua DPC Partai Demokrat Jembrana, Wayan Wardana.

“Kemarin waktu saya ke Golkar itu dalam rangka menghadiri hari ulang tahun Golkar. Disana acaranya tahu-tahu melebar, jadi belum (tanda tangan)” ujar Wardana ditemui di Gedung DPRD Jembrana, Selasa (19/11).

Hal tersebut lanjut Wardana dikarenakan pihaknya belum melaksanakan pertemuan dengan pengurus partai ditingkat kecamatan dan belum berkoordinasi dengan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta.

“Waktu itu memang ada acara penandatangan (koalisi).Tapi saya tidak tahu. Saya sudah bicara sama Pak Made (Made Suardana, Ketua Golkar Jembrana) kalau kami belum berkoordinasi ke Pak Mudarta” jelas Wardana.

Penandatangan lanjutnya, akhirnya batal dilakukan dan akan dilaksanakan dilain waktu. “Semuanya tidak tanda tangan. Mungkin nanti kalau sudah genap” ujar Wardana didampingi Sekretaris DPC Demokrat Jembrana, Ketut Catur.

Menurutnya, koalisi yang dibentuk bersama Golkar dan Gerindra ditambah Nasdem merupakan perintah partai dan dirinya hanya menjalankan perintah partai. Sepulang dari undangan dirinya langsung berkoordinasi (DPD Demokrat) melalui telpon dan diperintahkan untuk berkoalisi dalam Pilkada Jembrana 2020.

“Perintah partai, berkoalisi. Kalau calon, calonnya Pak Nengah Tamba. Calon kami untuk satu (Calon Bupati)” imbuhnya.

Wardana menambahkan penandatangan MoU koalisi akan dilakukan jika semuanya mencapai kata kesepakatan, termasuk juga masalah pendanaan. Karena ketua dan sekretaris partai akan melakukan penandatangan saat mendaftar ke KPU.

“Kalau sudah mendaftar, kami tidak bisa maju atau mundur. Jadi pendanaan sangat penting. Ini waktu di Golkar sudah saya sampaikan karena kami pernah mengalaminya” pungkas Wardana. (Komang Tole)