Rasio Ridho

Jakarta (Metrobali.com)-

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjalin kemitraan dengan berbagai negara untuk memecahkan persoalan lingkungan terkait pemulihan lahan terkontaminasi.

“Kementerian Lingkungan Hidup pada kesempatan ini menjalin kemitraan dengan berbagai negara yang berbentuk ‘resource sharing’ mencarikan cara terbaik menanggulangi lahan terkontaminasi,” kata Sekretaris KLH Rasio Ridho Sani di Jakarta, Jumat (3/10).

Dia mengatakan, kemitraan perlu dilakukan karena persoalan lingkungan tidak dapat ditanggulangi hanya oleh satu institusi tunggal saja.

Amerika dan Taiwan memiliki pengalaman dalam menanggulangi masalah lingkungan seperti yang terjadi di indonesia baik akibat pencemaran industri kecil, tambang atau kegiatan lainnya.

Sebelumnya perwakilan kedua negara tersebut sempat melakukan kunjungan ke lapangan yaitu di Tarakan dan Tegal.

Para pakar dari US EPA dan Taiwan EPA berkesempatan berbagi pengetahuan dan masukan serta pandangan internasional mengenai berbagai metode pemulihan lahan terkontaminasi, khususnya pada lokasi dengan luasan yang kecil dan lahan terkontaminasi yang telah ditinggalkan dan tidak jelas penanggung jawabnya.

Hasil temuan di Tarakan, perlunya menutup lahan terbuka terkontaminasi minyak di daerah hunian yang membahayakan keselamatan masyarakat Sedangkan temuan di Tegal yang terkontaminasi logam berat disarankan antara lain untuk segera melokalisir areal produksi peleburan aki bekas skala kecil dan bekerja sama dengan instansi kesehatan untuk meminimalkan dampak kepada masyarakat. AN-MB