Kinerja Dunia Usaha Bali Melonjak di Triwulan III 2024, Pariwisata Jadi Penopang Utama
Denpasar, (Metrobali.com)
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dari Bank Indonesia mengungkapkan bahwa kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali tetap menunjukkan performa kuat pada triwulan III 2024. Hal ini ditunjukkan oleh Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang mencapai 65,08%, meningkat signifikan dari triwulan sebelumnya yang berada di angka 40,60%. Kenaikan ini didukung oleh permintaan masyarakat yang stabil, terutama dalam sektor pariwisata yang mengalami peningkatan berkat periode peak season pada Juli-Agustus 2024.
SKDU adalah survei triwulanan yang bertujuan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi dunia usaha di Bali. Dengan melibatkan 130 pelaku usaha dari 17 kategori usaha di seluruh Provinsi Bali, survei ini menyediakan informasi terkini tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap inflasi dan arah perkembangan perekonomian.
Erwin Soeriadimadja, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, mengungkapkan bahwa pertumbuhan dunia usaha di Bali pada triwulan ini dipengaruhi oleh beberapa sektor utama, di antaranya:
Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi serta Makanan dan Minuman: Sektor ini mengalami pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya aktivitas pariwisata selama peak season.
Real Estate dan Konstruksi: Sektor ini tumbuh positif berkat berlanjutnya proyek-proyek dari pemerintah dan swasta di Bali.
Namun, sektor Pertanian mengalami sedikit penurunan. Hal ini disebabkan oleh berakhirnya masa panen raya padi pada triwulan II 2024. Pada triwulan III, kapasitas produksi sektor Pertanian mencapai 79,86%, turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 84,83%.
SKDU juga mencatat kenaikan harga jual sebesar 65,11% di triwulan III, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 51,37%. Kenaikan harga ini terutama ditopang oleh sektor Pertanian dan Konstruksi, dengan SBT masing-masing sebesar 9,94% dan 8,88%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,63% dan 5,33%.
Melihat ke depan, responden SKDU memperkirakan bahwa kegiatan dunia usaha di Bali akan terus tumbuh positif pada triwulan IV 2024, dengan SBT yang diproyeksikan mencapai 65,54%. Perkiraan ini didorong oleh peningkatan sektor Transportasi dan Pergudangan, yang diprediksi meningkat berkat periode libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, sektor Pertanian juga diprediksi akan mengalami kenaikan, didukung oleh musim panen untuk komoditas utama seperti padi pada triwulan akhir tahun ini.
Dengan optimisme tersebut, dunia usaha di Bali diharapkan dapat mempertahankan kinerja positif, memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah, serta memperkuat sektor-sektor pendukung utama seperti pariwisata dan konstruksi.
SKDU adalah survei yang dilakukan setiap triwulan oleh Bank Indonesia untuk menganalisis kondisi keuangan dan ekspektasi pelaku usaha terhadap perekonomian, termasuk tingkat inflasi. Di Provinsi Bali, survei ini mencakup 130 responden yang mewakili 17 kategori usaha, memberikan informasi yang berharga tentang dinamika perekonomian di Bali dan proyeksi untuk kuartal-kuartal selanjutnya.(rls)