Keterangan foto: Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa  saat membuka “Sekolah Politik Partai NasDem Denpasar” di Hotel Nikki, Denpasar, Sabtu (18/8/2018)

Denpasar (Metrobali

Bursa calon Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Bali semakin menghangat. Sejumlah pimpinan partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja di pulau dewata digadang-gadang menjadi panglima pemenangan Jokowi.

Sebut saja nama Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali I Ketut Sudikerta dan Ketua DPD PDI P Bali yang juga Gubernur Bali terpilih periode 2018-2013, Dr. I Wayan Koster. Kedua tokoh ini belakangan namanya santer muncul sebagai calon kuat dan didorong oleh masing-masing kadernya.

Bahkan seperti ada perebutan posisi panglima pemenangan Jokowi ini. Masing-masing parpol pengusung tampaknya ngotot menjagokan kadernya.

Terkait hal tersebut, Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan pihaknya tidak terlalu mempersoalkan siapapun dan dari parpol manapun yang dipercaya jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’aruf Amin di Bali. Sebab pemenangan pasangan ini adalah tugas bersama parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja. Bukan lagi kerja perorangan atau satu parpol saja.

“Kami tidak berpikir siapapun yang dapat kepercayaan jadi Ketua Tim Pemenangan (Jokowi-Ma’aruf-red). Kami berpikir ini kan kerja kolektif. Tak lagi merupakan suatu kekuatan yang bertumpu pada seseorang. Namun kita bertumpu pada suatu keinginan masyarakat Bali yang ingin memenangkan Jokowi,” ujar politisi yang akrab disapa Gus Oka itu saat ditemui usai membuka “Sekolah Politik Partai NasDem Denpasar” di Hotel Nikki, Denpasar, Sabtu (18/8/2018/.

NasDem Bali juga tidak terlalu ambisius mengincar posisi tersebut. Sebab Gus Oka sendiri juga sudah ditugaskan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh untuk menjadi Koordinator Wilayah (korwil) pemenangan Jokowi di Bali.

Namun Gus Oka mengaku siap jika ia dipercaya oleh Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’aruf Nasional untuk mengomandoi Bali. “Siapapun nanti ketuanya kami tak persoalkan dari NasDem maupun partai lain. Kami juga tidak ambisi. Namun jika diberikan kepercayaan kami siap,” ujarnya.

Gus Oka juga mengingatkan masing-masing parpol pengusung Jokowi di Bali tidak perlu ngotot ataupun berebut menempatkan pimpinan atau kadernya menjadi ketua tim pemenangan. Apabila modal kemenangan Jokowi di Bali sudah cukup kuat jika berkaca pada hasil Pilpres 2014 lalu. Saat itu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla menang telak dengan perolehan suara 71,42 persen atas pasangan Prabowo-Hatta.

“Artinya kondisi kemenangan itu sudah ada. Tinggal sekarang bagaimana kita memilih salah satu diantara tokoh-tokoh di Bali untuk menjaga kemenangan itu. Bahkan memperbanyak suara kemenangan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota  Fraksi PDI P DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya menyebutkan bahwa Ketua DPD PDI P Bali yang juga Gubernur Bali terpilih periode 2018-2023, Dr. I Wayan Koster sangat potensial kembali sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Bali. Bahkan Koster disebut sebagai calon kuat dan calon tunggal.

“Biasanya yang jadi ketua tim sukses (Jokowi-red) Ketua DPD PDI P Bali. Selama ini hal itu sudah baku pasti dari PDI P,” tegas Rai Wirajaya saat ditemui usai membuka “Kompetisi Futsal antar Sekaa Teruna se-Kelurahan Ubung” di Restu Futsal, Ubung Kaja, Jumat (17/8/2018) yang digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-73.

Selain itu, secara historis membuktikan bahwa Koster selaku Ketua DPD PDI Bali pada Pilpres 2014 sukses sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi- Jusuf Kalla dengan kemenangan telak 71,42 persen suara atas pasangan Prabowo-Hatta. “Pak Koster sudah tidak kita ragukan lagi. Apalagi beliau juga menang di Pilgub Bali. Jadi itu bisa mendongkrak suara dan mengamankan kemenangan telak Pak Jokowi di Bali,” katanya.

Sementara dari kubu Golkar meyakini dan mendorong Sudikerta  mengaku ketua tim.

Salah satu aspirasi dan dukungan ini datang dari advokat senior yang juga “panglima hukum” Mantra-Kerta di Pilgub Bali 2018, Togar Situmorang.

“Kami dukung Pak Sudikerta menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” tegas Togar saat ditemui di sela-sela peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73, di Denpasar, Jumat (17/8/2018).

Menurutnya ada sejumlah pertimbangan baik dari sisi politik maupun kapabilitas untuk mengunggulkan Sudikerta mengomandoi kemenangan Jokowi di Bali. Pertama, Sudikerta sebagai Ketua DPD Golkar Bali tentu mencerminkan bagian dari koalisi partai pengusung Jokowi sehingga juga ada pembagian tugas. Kedua, Sudikerta sudah mengenal betul medan politik di Bali serta sudah dikenal pula oleh masyarakat Bali.

Ketiga yang paling penting agar ada kelihatan sinergi pasca Pilgub Bali 2018 yang jelas-jelas dimenangkan pasangan I Wayan Koster dan Cok Ace (Koster-Ace) atas rivalnya Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).

Sementara secara kapabilitas, Sudikerta tentu tidak perlu diragukan lagi. Karir politiknya sudah teruji di medan laga pileg sebagai anggota DPRD Bali maupun pilkada sebagai Wakil Bupati Badung dua periode dan Wakil Gubernur Bali satu periode. Termasuk juga sebagai Ketua DPD Golkar Bali dua periode

Jadi kekuatan Sudikerta untuk menggalang massa, mempersuasi publik untuk memilih Jokowi dan mengkonsolidasikan kekuatan lintas parpol sudah sangat mumpuni.

Pewarta : Widana Daud

Editor   : Whraspati Radha