Mangupura (Metrobali.com) –

 

Sulitnya akses perbankan yang menjadi momok bagi pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya kini tidaklah menjadi kendala, PT BPR Maha Bhoga Marga sebagai lembaga keuangan mikro yang berada di kawasan Kabupaten Badung menepis anggapan itu serta berkomitmen untuk terus berkontribusi mendorong bangkitnya pemulihan ekonomi Bali. Hal tersebut terlihat dari beberapa alternatif produk perbankan yang ditawarkan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua DPRD Badung, Putu Parwata disela-sela pertemuannya dengan Direksi PT BPR Maha Bhoga Marga yang berada di Kapal, Mengwi, Badung. Hadir pada kesempatan itu, Direktur Utama Ni Made Juliastini, SE, MM. dan Direktur Bisnis Putu Mas Martiniasih, SE. Selasa (13/12/2022).

Menurut Parwata, Kolaborasi antara sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan lembaga keuangan, menjadi satu indikator pertumbuhan ekonomi pada 2023 akan semakin bagus. Di samping kita tetap mempertahankan ketahanan pangan. Jadi UMKM kita dorong beserta dengan permodalannya dengan Bank MBM. Terlepas dari bank-bank yang lainnya kami bisa memberikan rekomendasikan bahwa MBM ini berpihak kepada masyarakat Badung.

“BPR MBM telah menyatakan siap untuk memfasilitasi seluruh UMKM yang tercatat 42.730 di Badung ini akan di-support oleh BPR MBM. Ini bank milik masyarakat Badung juga,” terang Parwata.

Direktur Bisnis Putu Mas Martiniasih, SE. menegaskan komitmennya untuk ikut berpartisipasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Badung dengan membantu para UMKM.

Sudah saatnya masyarakat Bali tumbuh dan bangkit kembali di tahun 2023. “Kami sangat berharap UMKM itu tumbuh. Kami yakin semua pengusaha susah dari sisi bankable, susah dengan jaminan. Bagaimana kami sebagai bank untuk menjadi fasilitator bagi UMKM sehingga Bali ini bisa tumbuh,” tegasnya.

BPR MBM sebagai salah satu BPR akan membantu semuanya. Suatu yang mudah kenapa dibuat sulit. Jadi kami berharap Bali ini terutama Badung sudah bisa pulih kembali di tahun 20023.

Terkait dengan suku bunga, lanjut Martiniasih, tentunya sangat bisa bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Pihaknya akan menghitung biaya dari operasional dan lain-lain. “Kami akan kasi ‘spread’ yang sangat tipis sehingga bisa membantu masyarakat UMKM kalau bukan kami. Kalau mereka sudah mampu dan semuanya sudah baik, otomatis semua bank pasti akan bangkit pada waktunya,” pungkasnya lagi.

 

Pewarta : Hidayat