Ketua DPRD Badung Putu Parwata

 

Badung, (Metrobali.com)

Selain sektor pariwisata dan pertanian, DPRD Kabupaten Badung bersama-sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Badung bersepakat untuk menumbuhkan sektor ekonomi di bidang UMKM. “Jadi, bagaimana UMKM Badung ini bisa tumbuh terus, sehingga memberikan kontribusi kepada pelaku UMKM, agar betul-betul bisa menambah penghasilannya,” kata Ketua DPRD Kabupaten Badung, saat melakukan diskusi sekaligus rapat koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Badung di ruang kerjanya, Kantor DPRD Badung, Rabu, 5 Oktober 2022.

Dari diskusi tersebut, ada beberapa hal yang sangat menarik, yang dapat disimpulkan Putu Parwata, bahwa secara general, Badung tumbuh ekonominya berkat sektor UMKM, mengingat UMKM merupakan urat nadi perekonomian Badung. Oleh karenanya, pasca-covid-19 ini, Putu Parwata mendorong sektor UMKM di Badung, agar terdata dengan baik hingga upaya-upaya yang dilakukan guna memajukan UMKM Badung. “Nah, hal ini yang kita sepakati untuk terus kita tingkatkan sesuai dengan target nasional, minimal 4 persen dari jumlah penduduk ini, wirausaha atau enterpreneur terbangun,” jelas politisi asal Dalung tersebut.

Oleh karena itu, DPRD Badung sepakat mendorong UMKM Badung, minimal 6 persen untuk tumbuh dan meningkatkan sektor UMKM di Kabupaten Badung. Bahkan, beberapa hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut, imbuhnya, terkait pengembangan UMKM Badung berbasis digitalisasi, baik produk, promosi maupun lainnya. “Jadi, semua network dibangun berdasarkan digitalisasi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Putu Parwata sedang menjajaki pola yang harus dilakukan beserta model yang harus dikerjakan untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM ini, dalam hal digitalisasi. “Ini menjadi PR kita bersama-sama antara eksekutif dan pimpinan DPRD. Prinsip kita mendorong UMKM Badung ini tumbuh terus, sehingga memberikan kepada Badung kontribusi yang positif kepada UMKM sendiri dan bermanfaat betul bagi masyarakat serta bisa menumbuhkan perekonomian di Badung,” paparnya.

Ditambahkan Putu Parwata, pihaknya juga harus membuatkan sebuah aplikasi digital untuk mendorong pengembangan UMKM di Badung. Dinas Koperasi dan UMKM Badung menyampaikan kendala yang dialami berdasarkan hasil studi banding yang dilakukan, ternyata mereka memerlukan digitalisasi.

DPRD Badung akan merumuskan sebuah model aplikasi yang bisa diajak bekerja sama atau bisa mendorong maksimal pengembangan UMKM di Badung. “Inilah target kita sehingga betul-betul Badung berbasis digital, semuanya juga berbasis digital dan ini masih dalam diskusi berkelanjutan,” harapnya.

Diakuinya, pariwisata secara mayoritas memberikan kontribusi ekonomi kepada Badung, kemudian disusul sektor industri dan ikutannya, juga memberikan kontribusi kepada Badung. Tak kalah pentingnya, UMKM dan pertanian serta usaha-usaha lainnya juga berkontribusi positif bagi Badung. Makanya, berdasarkan data output Badung ini, imbuhnya, ada beberapa sektor yang bisa memberikan pertumbuhan ekonomi, dalam hal mengurangi ketimpangan ekonomi Badung ini, yang lagi diselaraskan melalui sektor UMKM. “Sekarang kita mendorong UMKM dan besok kita akan memprioritaskan pertanian dan sektor-sektor destinasi lainnya. Pariwisata itu sudah pasti,” rincinya.

Soal permodalan untuk mendorong UMKM, Putu Parwata menyebutkan semua permodalan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Badung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Jadi, pemerintah berkewajiban memfasilitasi kebutuhan permodalan masyarakat, termasuk pembinaan, marketing dan persiapan aplikasi digital,” pungkasnya. (RED-MB)