Panen perdana kawasan pertanian ramah lingkungan di Subak Lungatad, Desa Peguyangan Kangin, Kota Denpasar pada Kamis (7/10).

Produksi Padi Capai 10,5 Ton/Hektar Dengan Biaya Produksi Menurun

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Kerjasama Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian bersama Agro Learning Center (ALC) dalam menginisiasi terwujudnya kawasan pertanian ramah lingkungan di Denpasar mulai membuahkan hasil. Setelah 1,5 Tahun berjalan di Subak Lungatad, Desa Peguyangan Kangin, sistem pertanian ini berhasil panen perdana pada Kamis (7/10).

Panen dilaksanakan langsung Plt. Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Bramasta bersama Founder ALC, Nyoman Baskara, Jro Pekaseh, Tokoh Petani dan Jro Mangku setempat.

Founder ALC, Nyoman Baskara mengatakan, pertanian perkotaan dengan sistem ramah lingkungan ini sukses mencatatkan hasil produksi padi (demplot) mencapai 10,5 ton/hektar dengan biaya produksi menurun 20 persen.

“Hasil produksi padi (demplot) mencapai 10,5 ton/hektar dengan biaya produksi menurun 20 persen,” ujarnya

Dikatakanya, sistem pertanian ini mulai diterapkan sejak 1,5 tahun lalu. Hal ini dilaksanakan guna meningkatkan kualiatas lingkungan dan pendapatan petani. Mengingat, Subak Lungatad berada di jantung Kota Denpasar dengan luas kawasan sekitar 90 hektar dan sangat perlu diproteksi keberadaannya sebagai lahan pertanian abadi.

“Untuk mendukung mimpi tersebut, ALC dan partner bersama Pemkot Denpasar yang didukung Pekaseh dan jajaran, membuat Demplot Padi Go Organic seluas 90 are, dan tadi sudah kita saksikan bersama hasil panennya,” katanya

Baskara menuturkan, sebagai langkah awal saat penerapan program ini turut dilaksanakan pendekatan bersama Komunitas Lungatad Berseri guna mendukung penataan lingkungan di Kawasan Subak Lungatad.

“Sejak 1,5 tahun lalu komunitas ini benar-benar memberikan atensi terhadap semua elemen lingkungan. Dimulai dari kegiatan bersih-bersih jaringan irigasi skunder sepanjang 1.300 meter yang melintas dan menjadi sumber irigasi kawasan tersebut,” jelasnya

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini saluran irigasi tersebut menjadi bersih dan indah. Tak hanya itu, saluran irigasi tersebut juga berfungsi sebagai lokasi budidaya ikan.

“Respon warga sekitar semakin positif dan antusias untuk mendukung lingkungan yang kian sehat. Kawasan yangtelah dilengkapi jogging tranck sepanjang 1,3 km tersebut telah menjadi wahana olah raga dan rekreasi bagi warga sekitar,” ujarnya

Sementara, Plt. Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Bramasta mengaku sangat gembira dengan hasil produksi tersebut. Terlebih setelah  menyimak langsung pengakuan beberapa tokoh petani, Jro Pekaseh dan Jro Mangku yang secara keseluruhan mereka merespon positif terhadap upaya ALC dalam mewujudkan Lungatad sebagai pertanian go organic.

“Kami sebagai pemerintah tentu sangat mengapresiasi upaya semua stakeholder dalam mendukung terciptanya pertanian Kota Denpasar yang produktif dan ramah lingkungan,” ujarnya

“Tentunya dengan hasil penan yang meningkat dan biaya produksi yang menurun menjadi sebuah solusi atas pertanian di Kota Denpasar, dan besar harapan kami dapat menjadi percontohan bagi subak-subak atau pertanian lainya di Kota Denpasar,” imbuh Gung Bayu.

 

Sumber : Humas Pemkot Denpasar