Foto: Universitas Bali Dwipa (UBAD) meluncurkan buku “Susu Sapi Bali sebagai Satvika Bhoga” di kampus UBAD di Jalan Pulau Flores No.5, Senin (15/7/2019) yang dirangkai dengan pelatihan membuat kefir.

Denpasar (Metrobali.com)-

Universitas Bali Dwipa (UBAD) tak lelah melahirkan berbagai inovasi keren untuk menjadi untuk menguatkan positioning sebagai Kampus Inovatif (Innovative Campus) yang juga menjadi modal dasar menuju World Class University.

Misalnya menjelang perayaan Dies Natalis ke-1 UBAD yang akan digelar Rabu (17/7/2019) mendatang, diluncurkan buku “Susu Sapi Bali sebagai Satvika Bhoga”. Peluncuran buku digelar di kampus UBAD di Jalan Pulau Flores No.5, Senin (15/7/2019).

Buku ini ditulis oleh Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih,MApp.Sc., bersama Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. Nyoman Sucipta, M.P.

Selain kedua penulis, peluncuran buku dan bedah buku ini juga dihadii Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali  Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn., serta para dosen UBAD dan para akademisi lainnya.

Saat peluncuran buku juga diisi dengan pelatihan pembuatan susu kefir yang diikuti ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) se-Bali yang juga sangat antusias dengan pelatihan ini.

Dalam buku ini, kedua penulis Prof. Sucipta dan Dr. Suriasih mengungkapkan susu sapi Bali merupakan salah satu susu yang memiliki nutrisi cukup baik dan sangat cocok untuk tumbuh kembang anak yang sudah tidak Iagi minum air susu ibu. Susu sapi Bali juga baik untuk kesehatan pada umumnya.

Kandungan nutrisi susu sapi Bali juga sangat kaya. Seperti protein, lemak, laktosa, kalsium (Ca), fosfor dan lainnya.  Kadar protein susu sapi Bali juga jauh lebih tinggi dari kadar protein susu sapi perah. Karenanya susu sapi Bali tergolong Satvika Bhoga atau makanan sehat yang dapat mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani.

Dalam Bhagawad Gita yang memuat wejangan Sri Kresna kepada Arjuna disebutkan bahwa makanan yang memperpanjang hidup dan menunjang kesucian, tenaga, kesehatan, kebahagiaan, dan kegembiraan, makanan yang manis, lembut penuh dengan gizi, itulah makanan yang bersifat satwik (sattvik) sebagai makanan yang utama.

“Sayangnya sampai saat ini pemanfaatan susu sapi Bali sebagai bahan pangan belum banyak dibandingkan dengan susu sapi perah. Hal ini menjadi bahan pertimbangan untuk pemanfaatan susu sapi Bali sebagai Satvika Bhoga,” tulis Prof. Sucipta dan Dr. Suriasih dalam buku ini.

Susu sapi Bali selain dapat dikonsumsi dalam keadaan segar pula diolah menjadi susu olahan. Terlebih konsumsi masyarakat terhadap isi olahan lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan segar.

Susu sapi Bali diolah menjadi berbagai bentuk makanan satwik atau Satvika Bhoga. Seperti susu fermentasi, yoghurt, kefir dan berbagai olahan lainnya tentunya tidak hanya sehat tapi juga enak dikonsumsi.

Kefir sendiri merupakan produk susu fermentasi yang berasal dari pegunungan kaukasia. Dengan menginokulasikan kefir dalam susu maka susu mengalami perubahan secara biokimiawi dan mempunyai ciri spesifik seperti rasa asam yang segar dan mengental serta lebih awet dapat disimpan dalam refrigerator 1000 C dalam 2 minggu.

Kembangkan Olahan Susu Sapi Jadi Produk Lokal Unggulan

Dr. Suriasih berharap dengan adanya buku “Susu Sapi Bali sebagai Satvika Bhoga” ini bisa menjadi petunjuk bagi warga termasuk kalangan ibu-ibu PKK untuk mengembangkan produk yang saat ini cukup banyak peminatnya seperti kefir dari bahan susu sapi.

“Kita juga memberikan pelatihan sehingga  bisa melakukan praktek langsung cara pembuatannya,” tambah Rektor UBAD ini.

“Kali ini kami latih ibu-ibu PKK membuat olahan kefir yang yang mudah dibuat dengan biaya murah dan bisa dipasarkan di lingkungan sekitar,” imbuh Prof. Sucipta.

Sementara itu Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali  Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn., mengatakan peluncuran buku dan pelatihan pembuatan kefir ini sebagai bentuk sumbangan UBAD untuk ikut menggali potensi kearifan lokal Bali menjadi prospek ekonomi kerakyatan untuk menggeliatkan UMKM.

“Kami beri pelatihan pengembangan wirausaha kepada ibu-ibu PKK agar olahan susu sapi dan kefir ini bisa kembangkan lewat home industri di PKK desa. Ini semoga bisa jadi salah satu produk lokal yang handal di Bali,” kata Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini.

UBAD dengan 10 Prodi Unggulan

Universitas Bali Dwipa (UBAD) berdiri sejak Agustus 2018 sesuai SK Menristek Dikti RI No. 578/KPT/I/2018 dan telah terakreditasi baik.
Mantap dengan 10 Prodi Unggulan

Sejak awal berdiri kampus yang berlokasi di Jalan Pulau Flores Nomor 5 Denpasar ini juga berupaya membentuk mahasiswa dan lulusan yang inovatif, kreatif dan ekselen (keunggulan excellent).

Itulah yang menjadi motto UBAD yakni  “Inovatif, Kreatif dan Ekselen.” Sehingga mendeklarasikan sebagai Kampus Inovatif (Innovative Campus) yang juga menjadi modal dasar menuju World Class University.

Sebagai kampus yang baru dibuka dan resmi beroperasi akhir 2018 lalu, UBAD menawarkan program studi yang menekankan pada pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal, kampus ini menjadi salah satu pilihan bagi generasi muda yang ingin berkarir di dunia kesehatan. Kampus ini memiliki sepuluh prodi sarjana dengan berbagai keunggulan.

Prodi Teknologi Pangan unggulannya desain kemasan produk pangan tradisional Bali. Prodi Studi Gizi unggulannya gizi kuliner tradisional Bali.  Prodi Teknik Biomedik unggulannya instrumentasi biomedika dan biomekanika.

Sementara Prodi Farmasi unggulannya bahan obat, obat-obatan tradisional dan kosmetik. Prodi Psikologi unggulannya  konsultan psikologi dan ahli pskikometri. Prodi Sistem Informasi unggulannya technopreneurship dan kecerdasan bisnis. Prodi Hukum unggulannya hukum bisnis.

Selanjutnya Prodi Hubungan Masyarakat unggulannya kehumasan dan online public relation. Prodi Akuntansi unggulannya sistem informasi akuntansi dan komunikasi bisnis. Terakhir Prodi Bahasa Inggris unggulannya praktik penerjemahan dan interpretasi.

Kampus yang belum genap berdiri setahun namun sejak awal mencanangkan diri menuju World Class University (Universitas Kelas Dunia) ini juga menawarkan progam sertifikasi dan double degree (gelar ganda) dalam kerjasama internasional dengan Niit University (NU), New Delhi, India. Niit University merupakan salah satu universitas terkemuka di India di bidang IT.

Ini juga salah satu alasan yang menjadikan UBAD tempat kuliah pilihan generasi milenial untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan juga ketatnya persaingan global. (wid)