Keren! Tokocrypto Luncurkan T-Hub Bali, Percepat Pemulihan Ekonomi, Bangkitkan Potensi Ekonomi Digital dan Kreatif
Foto: [Kiri ke Kanan] Tirta K Senjaya (Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti), Pang Xue Kai (CEO Tokocrypto), Jerry Sambuaga (Wakil Menteri Perdagangan), Fadjar Hutomo (Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf), I Bagus Gede Arjana (Asisten Bupati Badung Bidang Perekonomian dan Pembangunan) melakukan pemotongan pita dalam peresmian T-Hub Batu Belig, Badung, Bali pada 21 Januari 2022.
Badung (Metrobali.com)-
Tokocrypto meluncurkan T-Hub di Bali sebagai bentuk dukungan upaya pemulihan perekonomian daerah, sekaligus diharapkan membawa multiplier effect untuk membangkitkan ekonomi nasional melalui pengembangan ekonomi digital dan akselerasi industri berbasis wisata dan hospitality.
Dipilihnya Bali, karena memiliki potensi ekonomi digital dan kreatif, serta respon atas besarnya animo dan permintaan pasar investasi aset kripto di Pulau Dewata tersebut.
T-Hub merupakan inisiatif Tokocrypto dalam menghadirkan ‘rumah’ yang terbuka bagi para antusias dan komunitas untuk berdiskusi dan mengembangkan berbagai ide guna mendorong perkembangan investasi aset kripto di Tanah Air. Bali menjadi T-Hub kedua Tokocrypto setelah sebelumnya hadir di Patal Senayan, Jakarta.
Nanda Ivens, CMO Tokocrypto mengatakan Bali merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di dunia yang kemudian terkena dampak dari pandemi COVID-19. “ Kami juga melihat bahwa Bali memiliki potensi pengembangan pasar kripto yang cukup besar ke depannya. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan jumlah investor aset kripto yang signifikan. Tokocrypto mencatat jumlah investor aset kripto di Pulau Dewata pada tahun 2020 sebanyak kurang lebih 900 pengguna yang berinvestasi di Tokocrypto lalu meningkat sangat pesat di tahun 2021, yaitu lebih dari 28.000 pengguna yang berinvestasi di Tokocrypto,” tutur pria yang akrab disapa Nanda ini.
“Melalui T-Hub, Tokocrypto bukan hanya menjadi sebuah platform, tetapi juga ekosistem yang mewadahi komunitas yang membutuhkan sarana kumpul, edukasi dan diskusi sekaligus mengembangkan berbagai ide tepat guna untuk mendorong perkembangan investasi aset kripto dan penggunaan teknologi blockchain di berbagai sektor digital di Indonesia. Sesuai misi kami, menjadikan crypto legitimate dan mainstream dan dengan value yang dimiliki Tokocrypto yaitu; trust, transparency and synergi menjadi kekuatan kami untuk terus mengedukasi, mengadvokasi dan meng-empower demi perkembangan industri aset kripto dan teknologi blockchain,” tutup Nanda.
Senada dengan Nanda, Teguh Kurniawan Harmanda, COO Tokocrypto mengatakan Tokocrypto secara aktif berdiskusi dan berkolaborasi untuk membangun kesamaan value (trust, transparency & synergy) dengan berbagai stakeholders. Bukan hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan asosiasi, media dan komunitas. “Bagi kami ini penting, karena seiring dengan bertumbuhnya industri, para pelaku perlu semakin aktif berdiskusi, berkolaborasi dan menyebarkan semangat yang sama demi membangun industri aset kripto dan blockchain di Indonesia.”
T-hub, tambah Manda, merupakan wujud komitmen Tokocrypto untuk memperluas kolaborasi demi mendukung perkembangan industri aset kripto dan blockchain melalui medium diskusi-diskusi untuk penguatan regulasi dan pengawasan agar industri dan ekosistem kripto dan blockchain lebih aman dan lebih dipercaya masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan, menyampaikan selamat atas peresmian T-Hub Bali dan mengapresiasi Tokocrypto yang telah komit bersama-sama pemerintah melakukan pelayanan dan terus mengedukasi masyarakat luas terkait perdagangan aset kripto.
“Ini adalah sebuah sinergi antara membentuk ekosistem yang sehat, membentuk kondisi yang baik dan kondusif untuk kita semua dalam hal pelayanan, perlindungan, literasi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Masih ada yang belum aware dan familiar terhadap kripto. Kripto itu bukan alat pembayaran, kripto adalah aset, bukan currency,” ujar Wamendag Jerry.
Lebih lanjut, Jerry mengungkapkan pertumbuhan dan perkembangan aset kripto yang luar biasa di Indonesia. Hingga Desember 2021 lalu, pelanggan aktif di kripto di Indonesia sebanyak 11,2 juta pelaku dan total transaksi sepanjang tahun menembus Rp859 triliun. “Pedagang aset seperti Tokocrypto ini yang berkontribusi, termasuk dengan mendirikan T-Hub yang menjadi sarana forum untuk literasi. Kita apresiasi untuk Tokocrypto.”
Peluncuran T-Hub Bali turut dihadiri oleh key opinion leaders & influencers yang berada di Bali, serta para jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia. Peluncuran T-Hub Bali yang berlokasi di kawasan Seminyak tersebut, juga merupakan rangkaian TokoInvasion, roadshow Tokocrypto dalam rangka literasi terkait investasi kripto. Agenda tersebut telah dimulai sejak 15 Januari 2021 dengan berbagai kegiatan, mulai dari community crypto dan NFT sharing, pameran karya-karya NFT dari berbagai kreator lokal hingga penandatanganan nota kesepahaman (MoU signing) antara Tokocrypto dengan berbagai mitra strategis.
Sebagai informasi, sehari sebelumnya (20/01), Tokocrypto melakukan penandatanganan MoU dengan BRI Ventures, perusahaan modal ventura milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), menciptakan TSBA (Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator) untuk bersama-sama membangun ekosistem inkubasi berbagai startup yang didukung teknologi blockchain. (rls)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.