Keterangan foto:  Taman Nusa pada Jumat (14/9/2018) mempersembahkan Parade Budaya Nusantara yang melibatkan ratusan seniman dari berbagai daerah/MB
Klungkung, (Metrobali.com) –
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pukau, beranekaragam suku, bahasa, adat dan budaya, “Bhineka Tunggak Ika,” semboyan penyemangat bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Saat ini sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai hal positif demi kemajuan bangsa dan melestarikan keanekaragaman yang dimilki bangsa Indonesia untuk selalu menjadi kekayaan Nusantara.
Seperti apa yang dilakukan Taman Nusa pada Jumat (14/9/2018) mempersembahkan Parade Budaya Nusantara yang melibatkan ratusan seniman dari berbagai daerah. Seniman Taman Nusa didukung oleh Sanggar Tari dan beberapa Sekolah/SMK di Gianyar, Bangli dan Klungkung.
Taman Nusa yang merupakan taman wisata budaya Indonesia mempersembahkan parade sebagai sebuah paket wisata yang diawali dengan prosesi penyambutan saat kedatangan tamu di boulevard dan Gedung Daun Sirih kemudian dilanjutkan dengan Tour/jelajah Indonesia di kampung budaya.
Hal itu disampaikan I Nyoman Murjana sebagai manajeme Taman Nusa disela-sela berlangsungnya Parade Budaya Nusantara.
Tambah Murjana, paket parade ini sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu dan mendapatkan apresiasi yang sangat bagus dari wisatawan asing yang datang ke Bali. Seperti kita ketahui Bali akan dikunjungi lebih dari 15.000 delegasi dan pendamping pada bulan Oktober 2018 dalam IMF World Bank Annual Meeting.
” Taman Nusa bisa menjadi salah satu destinasi untuk tour para delegasi IMF dan pendamping selama mereka di Bali, sehingga mereka mendapat pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dengan cara yang menarik dan interakrif sambil menikmati suasanan alam pulau Bali,”paparnya.
Untuk hari ini sambung Murjana, akan ada sekitar 1200 orang yang menonton Parade begitu juga besok dan lusa.
Tampak diawal Parade Budaya Nusanra, wisatawan disambut dengan Gong Kebyar diiringi Tari Puspanjali dan Tari Tenun.
Pecalang sebagai pembuka jalan dengan barisan panji-panji, di bagian tengah ada barisan gebogan yang diusung krama istri bali. Dilanjutkan penampilan Tari Barong, barisan jegeg bali dengan payas lelunakan, disusul aksi tari kecak, ogoh-ogoh, barisan pemuda dengan pakaian khas Indonesia dan tarian tradisional Indonesia yang mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya indonesia.
Tari Papua Yamko Rambe Yamko sebuah tarian yang berasal dari Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) bernama Gemu Fa Mi Re, mendapat sambutan meriah wisatawan yang turut berdendang. Dilanjutkan persembahan dari Sulawesi Selatan menampilkan tarian Pa’Gellu salah satu tarian tradisional masyarakat suku Toraja di Sulsel. Kalimantan menampilkan Tari Burung Enggang mengisahkan perpindahan masyarakat Dayak dari satu tempat ke tempat lainnya secara berkelompok. Dari Kalimantan diajak ke Sumatra menampilkan tari Piring merupakan tarian adat khas suku Minangkabau. Disusul tari tradisional Batak Toba, Sumatra Utara yaitu tarian unik berupa tari Tor-tor.
Dari Sumatra menuju Pulau Jawa merupakan letak kota Jakarta sebagai ibu kota Indonesia disuguhkan tari Yapong, disusul dari jawa barat menampilkan tarian Jaipong yang merupakan salah satu tarian identitas bangsa indonesia. Lanjut pertunjukan angklung dari jawa bagian barat secara tradisional tarian ini berkembang dalam masyarakat Sunda.
Jawa Timur menyuguhkan tarian Tari Kuda Lumping yang menggambarkan peperangan dengan naik kuda dan bersenjatakan pedang, ada juga penari yang tidak berkuda tetapi bertopeng, yairu sebagai penthul, bejer, cepet, gendruwo dan barongan.
Dari keseluruhan kesenian budaya Nusantara di Taman Nusa tersebut, sebagai pamungkas ditampilkan Tari Barong Sai yang merupakan tari tradisional Cina dengan menggunakan kostum yang menyerupai singa. Diakhir penutup rangkaian Parade Budaya Nusantara ditampilkan pawai budaya seluruh seniman pendukung parade.

Pewarta: Nyoman Sus

Editor: Hana Sutiawan