Klungkung ( Metrobali.com )
Sebulan sudah kera gila bebas berkeliaran diwilayah Banjarangkan, korbannya pun bertambah menjadi 5 orang, sepertinya aparat terkait tidak serius memburu si kera. Terbukti kera gila yang meresahkan warga Banjarangkan pada Rabu ( 2/1 ) lalu sekira pukul 18.00 wita kembali kera tersebut menggigit warga asal selat Banjarangkan, Nyoman Buda 43. Dari imformasi warga setempat Nyoman Suparta menuturkan saat itu korban baru pulang dari sawah lingkungan subak Sema Agung tiba tiba korban diserang kera tersebut. Betis kaki kanan korban di gigit hingga terluka. Korban sempat memukul kera tersebut sebanyak 2 kali menggunakan sabit namun kera sepertinya kebal dan langsung lari.  Oleh warga yang melihat korban terluka dilarikan ke RS Klungkung, dan mendapat jaritan 14.

Sementara itu Kapolsek Banjarangkan AKP Putu Ardana disela sela perburuan kera gila pada jumat ( 4/1 ) sekira pukul 10.00 wita mengakui kalau kara tersebut kembali menggigit warga. Untuk itu hari ini warga Banjarangkan dan Muspika Klungkung diantaranya dari Polsek, Koramil dan Dinas Peternakan melakukan pemburuan terhadap kera tersebut. Diakui Ardana kalau kera tersebut sangat meresahkan masyarakat diwilayah Banjarngkan, mudah mudahan kera tersebut bisa kita lumpuhkan, ujarnya.
Sempat kera gila tersebut berada di rumah warga berlantai dua.

Kera tersebut menurut pemilik runah mengatakan sedang berada di sanggah memakan nasi yang dijemur. Dua anggota polisi dengan membawa senjata seneper naik kelantai 2. Dari dalam nampak kera gila tersebut mondar mandir, saat akan dibidik kera tersebut sepertinya tahu dan langsung kabur. Metrobali.com sempat mengambil foto kera tersebut dari balik jendela.

Sebelumnya kera gila telah menggigit empat warga setempat. Dengan satu korban lagi praktis lima orang warga banjarangkan yang telah menjadi korban. Korban lainya diantaranya adalah Ketut Widia 60 asal dusun Selat, Banjarangkan, Ni Ketut Srati 60 asal Dusun Koripan Tengah, Banjarangkan, I Gede Tantra 30 asal Selat, Banjarangkan dan Ni Made Rai 65 asal Koripan, Banjarangkan
Usai dilakukan pemburuan unsur Muspika dan masyarakat langsung melakukan pertemuan di Kantor Camat Banjarangkan dipimpin Camat Banjarangkan Komang Wisnu Adi. Dalam pertemuan tersebut hadir Kadis PPK IGN Badiwangsa, Danramil Banjarangkan, Kapolsek Banjarangkan AKP Putu Ardana dan Perbekel Banjarangkan Wayan Suastika. Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan evaluasi atas pencarian tersebut. Menurut Camat Banjarangkan Komang Wisnu Adi mengatakan kalau pencarian yang dilakukan dengan banyak orang dinilai tidak efektif.

Untuk itu ke depan akan dilakukan pemasangan obat bius yang ditaruh di makanan atau buah buahan yang dipasang ditempat kusus. Sedangkan pemburuan dan pencarian akan di bagi menjadi regu yang lebih kecil yakni delapan orang per regu. Yakni dua orang dari Polsek Banjarangkan, 2 orang dari Koramil Banjarangkan, 2 orang dari Camat serta 2 orang dari PPK Klungkung. Tim ini akan melakukan pencarian setiap hari mulai jam 06.00 wita sampai pukul 09.00 wita dan sorenya dari pukul 16.00 wita sampai pukul 18.00 wita setiap hari. Juga akan diupayakan lainya diantaranya dengan mendatangkan kera perempuan untuk memancing kera tersebut agar keluar. Selaian itu juga akan dilakukan upaya persuasive kepada kera tersebut.

Sementara itu menurut IGN Badiwangsa kecil kemungkinan kera tersebut mengidap virus Rabies. Karena gigitan pertama sudah lewat selama satu bulan dan kera tersebut masih sehat. Padahal kalau terjangkit vitus Rabies kera tersebut hanya bertahan selama dua minggu dan akan tewas dengan sendirinya.

Camat Wisnu Adi meminta kapada warga banjarangkan jika menemukan kera tersebut jangan langsung dibunuh. Namun diberikan makan dan dilaporkan ke petugas atau tim pemburu. Nantinya kera tersebut akan ditangkap. Sementara upaya niskala juga akan dilakukan dengan menggelar persembahyangan.

Sementara hingga berita ini diturunkan kera gila tersebut belum berhasil ditangakap / dibunuh. Tetakhir dilihat warga, kera tersebut masuk semak semak yang ada jurangnya diwilayah Subak Sema Agung, Banjarangkan. SUS-MB