Mombasa, Kenya (Metrobali.com) –

Kenya bergabung dengan bagian lain masyarakat internasional pada Ahad (1/12) dalam memperingati Hari AIDS Sedunia, di tengah seruan bagi upaya terpadu dalam perang melawan HIV/AIDS.

Peringatan tersebut, yang diselenggarakan di Kota Pantai Mombasa, dihadiri oleh Ibu Negara Margaret Kenyatta –yang mengumumkan perang melawan wabah tersebut di tengah kekhawatiran bahwa angka penularan tetap tinggi kendati berbagai upaya dilancarkan untuk mengekangnya.

Margaret Kenyatta menyatakan itu mengganggu sebab hanya 38 persen anak yang dilahirkan dengan HIV memiliki akses ke pengobatan yang menyelamatkan nyawa di negeri tersebut.

Ibu Negara Kenya itu menyerukan upaya terpadu untuk bergabung dalam upaya yang akan mengurangi 13.000 penularan baru di kalangan anak-anak setiap tahun.

Margaret Kenyatta mengatakan negara itu tak bisa berdiam diri sementara HIV/AIDS terus menimbulkan kekacauan di kalangan warga.

“Bagaimana kita bisa tenang ketika ibu muda yang harapan mereka untuk tetap sehat guna membesarkan anak-anak mereka terkikis oleh virus yang bisa kita kendalikan?” ia mempertanyakan selama acara untuk memperingati Hari AIDS Nasional Ke-25, dengan tema “menuju nol”.

Magaret Kenyatta mengatakan anak perempuan, terutama, harus diberdayakan dan tempat yang aman harus diciptakan di berbagai lembaga pembelajaran untuk membebaskan mereka dari beban HIV/AIDS, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Ia menyesalkan perempuan dan anak-anak terus memikul beban wabah itu, kendati kemajuan dicapai dalam mencegah Penularan dari Ibu ke Anak.

“Saya memperhatikan dengan prihatin bahwa penularan baru HIV di kalangan anak perempuan dan perempuan dewasa yang berusia 15 sampai 24 tahun teta sangat tinggi, sementara sebaliknya penularan pada sebaya mereka, kaum pria, rendah,” kata Margaret Kenyatta.

Margaret Kenyatta mendesak rakyat Kenya agar dengan kuat memerangi stigma dan diskriminasi yang berkaitan dengan HIV/AIDS. “Dengan melakukan itu, kita akan membantu mencegah penyebaran wabah yang mengancam akan mencabik kita dan merusak nilai dasar yang menjadi landasan pembangunan keluarga,” katanya.

Ia memperingatkan program pencegahan, perawatan dan pengobatan takkan efektif kalau orang terus saling menyalahkan dan mempermalukan.

Margaret Kenyatta juga menyampaikan komitmennya untuk bekerjasama dengan seluruh warga Kenya guna mengakhiri wabah AIDS, dan mengatakan bahwa melakukan itu akan memungkinkan warga menjadi lebih produktif dalam hidup mereka.

“Saya mendesak setiap orang agar bergabung dengan saya sebagai pelopor yang akan menciptakan momentum baru bagi tindakan guna mengakhiri kematian yang sebenarnya dapat dicegah di kalangan perempuan dan akan serta memberi janin baru untuk memerangi HIV,” katanya.  (Ant/Xinhua-OANA)