Denpasar (Metrobali.com)

 

Bali mengalami lonjakan harga beras belakangan ini. Berdasarkan data terbaru, harga beras premium naik dari Rp15 ribu menjadi Rp17 ribu per kilogram di warung-warung lokal. Meski begitu, kenaikan harga beras biasa hanya sekitar Rp1000 per kilogram.

Menurut Kepala Bulog Bali, Sony Supriadi, kenaikan ini dipengaruhi oleh rendahnya masa panen padi yang menyebabkan keterbatasan pasokan.

“Memang situasi sekarang ini belum panen. Panen belum banyak memang ada di bagian di Jawa, dan di sini masih ada. Cuma memang karena belum banyak sesuai dengan hukum ekonomi supply and demand, maka begitu banyak permintaan sementara stok atau persediaan berkurang harganya akan naik,” katanya ditemui awak media, Rabu 21 Februari 2024.

Untuk mengatasi lonjakan harga ini, Bulog Bali telah mempersiapkan tambahan stok sebanyak 5000 ton beras. Saat ini, stok beras di gudang Bulog Bali mencapai 9800 ton, yang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan April atau bahkan Lebaran.

Sony Supriadi menjelaskan bahwa meskipun harga beras di pasaran naik, harga beras di Bulog tetap stabil. Harga beras di gudang Bulog Bali masih diangka Rp9.950 per kilogram. Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, Bulog Bali juga melakukan penyaluran bantuan pangan dengan harga terjangkau.

Bulog Bali juga aktif melakukan penyaluran bantuan pangan dan pasar murah bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Program bantuan pangan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Melalui langkah-langkah ini, Bulog Bali berharap dapat menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Dengan menyiapkan kemasan beras 5 kilogram untuk masyarakat, Bulog Bali memastikan bahwa harga bantuan pangan tidak mengalami kenaikan.

Sony Supriadi menekankan bahwa Bulog Bali akan terus berupaya memenuhi kebutuhan beras masyarakat, baik melalui toko-toko maupun retail modern. Masyarakat diminta untuk tetap bersabar sambil menunggu penyaluran stok beras tambahan yang sedang dipersiapkan oleh Bulog Bali. (Tri Prasetiyo)