capres3

Jakarta (Metrobali.com)-

Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak dijumpai di acara-acara publik secara terbuka pada hari pertama masa kampanye 4 Juni – 5 Juli 2014 menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.

Padahal sejak beberapa minggu terakhir ini sebelum masa kampanye yang telah dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu, kedua pasangan kerap menemui publik di berbagai tempat umum.

Mereka dan para pendukungnya masing-masing masih disibukkan dengan konsolidasi internal, belum menyampaikan visi dan missi mereka secara terbuka kepada publik pada hari pertama kampanye ini.

Beragam kegiatan dari pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan para pendukungnya yang dapat disebutkan pada hari pertama kampanye ini adalah dukungan yang terus mengalir dan dideklarasikan di Sekretariat Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur.

Berbagai kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai relawan, gerakan rakyat, atau simpatisan mendukung Prabowo-Hatta seperti yang dilakukan oleh Simpatisan Rhoma Irama (SiRA), Relawan Garuda Nusantara, Gerakan Nasional Prabowo-Hatta, Paguyuban Campur Sari Indonesia, Gerakan Riau Bersatu, Laskar Jawa Timur Pendukung Prabowo-Hatta, dan Forum Komunikasi Masyarakat Pesisir dan Nelayan.

Selain itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD memberikan pengarahan kepada para relawan “Sahabat Mahfud” di NAM Centre, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang berisi tekad mereka untuk memenangkan Prabowo-Hatta.

Prabowo pada hari pertama kampanye ini hanya melakukan kunjungan silaturahim ke Indramayu dan Bandung, Jawa Barat. Di Bandung, Prabowo dijadwalkan memberikan pengarahan pada pertemuan pimpina partai-partai politik koalisi Merah Putih di salah satu hotel di Kota Kembang pada Rabu malam. Sementara Hatta Rajasa menghadiri halaqah dan Silaturahim Nasional Nahdlatul Wathan di Gedung Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah.

Lenteng Agung Sementara beragam kegiatan dari pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla dan para pendukungnya yang dapat disebutkan pada hari pertama kampanye ini adalah rapat internal di Sekretariat DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang membahas secara tertutup mengenai konsolidasi dan strategi pemenangan Joko Widodo- Jusuf Kalla pada Pemilu 9 Juli mendatang.

Pada awal acara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati memotong tumpeng yang diberikan kepada Jokwo Widodo sebagai tanda dimulainya masa kampanye.

Selain memberikan tumpeng kepada Joko Widodo, Megawati juga memotong tumpeng yang kemudian diberikan kepada anaknya, Puan Maharani selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, kepala daerah asal PDI Perjuangan seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Kalteng Teras Narang, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, dan dua perwakilan anak yatim.

Acara di Sekretariat DPP PDI Perjuangan itu tidak dihadiri oleh Jusuf Kalla. Wakil Presiden 2004-2009 itu menghadiri silaturahim bersama para ulama pondok pesantren yang berlangsung di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. Pada acara itu juga dilakukan doa bersama untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo menyebutkan jadwal kampanye mereka sangat padat. Joko Widodo pada Rabu malam dijadwalkan terbang ke Papua untuk kampanye bersama Megawati dan para pendukungnya yang lain di Bumi Cenderawasih itu pada hari kedua kampanye, Kamis (5/6).

Menteri bagi waktu Hal menarik datang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengingatkan para menterinya, terutama yang terlibat dalam tim sukses pasangan capres dan cawapres, untuk bisa membagi waktu antara tugas pemerintahan dan kegiatan politik praktis.

“Jika ingin menjadi bagian atau berperan secara aktif di tim sukses di pasangan capres-cawapres mana pun, bisa memilih untuk tidak melanjutkan keberadaan di kabinet ini manakala tidak mungkin menjalankan tugas sebagai menteri,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Presiden memberikan izin satu hari kerja kepada menteri untuk ikut berkampanye, selain hari Sabtu-Minggu dan tanggal merah lainnya.

“Aturan jelas dan gunakan waktu sebaik-baiknya. Saya tidak mempersulit, cuma mengatur karena saya bertanggung jawab. Supaya tidak ada masalah administrasi tolong ditetapkan berapa hari mengajukan sesuai peraturan supaya saudara tidak menyimpang dan menabrak aturan, nanti panjang masalahnya,” kata Kepala Negara mengingatkan anggota kabinetnya.

Sejumlah menteri yang memiliki aktivitas politik menyatakan tetap fokus bekerja hingga Kabinet Indonesia Bersatu II selesai masa kerjanya pada Oktober mendatang.

“Saya memilih menjadi menteri daripada kampanye. Saya tetap konsentrasi jadi menteri, ini kan tugas, politik itu hobi, saya nanti akan mengajukan cuti bila diperlukan,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umu mDPP PKB dan terlibat sebagai penasihat tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menteri BUMN Dahlan Iskan juga menyatakan fokus bekerja sebagai menteri hingga masa kerja kabinet selesai.

“Saya fokus menteri, ikut konvensi saja, saya fokus, maka saya minta teman-teman di Kementerian BUMN bersikap seperti saat pemilu legislatif dan saat saya ikut konvensi, saya tegas meminta nggak usah dukung saya,” katanya.

Menko Kesra Agung Laksono yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar mengatakan belum ada permintaan dari partainya untuk terjun ke dalam tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Sampai sekarang saya belum mengajukan cuti,” kata Agung Laksono.

Sebelumnya, saat dalam acara pemantapan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wapres di Sentul, Bogor, Selasa (3/6), Presiden Yudhoyono mempersilakan menterinya untuk mengundurkan diri bila tidak bisa mengurusi kementeriannya karena sibuk dengan urusan kampanye.

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Didik Suprayitno menyebutkan hingga Selasa (3/6) sebanyak 10 kepala daerah terdiri atas tujuh gubernur dan tiga wakil gubernur, telah mengajukan permohonan cuti kampanye kepada Mendagri Gamawan Fauzi.

Kepala Daerah yang mengajukan cuti kampanye adalah Gubernur Sumut Irwan Prayitno, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Gubernur Kalsel Rudi Arifin, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Wagub Kaltim Mukmin Faisyal, dan Wagub Sulteng Sudarto sebagai juru kampanye Prabowo-Hatta.

Sedangkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Gubernur Kalbar Cornelis, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, dan Wagub Kalteng Achmad Diran sebagai juru kapanye Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ketentuan pejabat negara wajib mengajukan cuti jika menjadi juru kampanye atau tim pemenangan Pemilu diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2009, dan Permendagri Nomor 29 Tahun 2014.

“Gubernur dan wakil gubernur wajib mengajukan cuti kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri, sedangkan bupati-wali kota dan wakilnya mengajukan kepada Mendagri melalui gubernur,” kata Didik.

Pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengajukan cuti untuk kampanye pilpres tidak diizinkan mengambil waktu cuti dalam waktu bersamaan, seperti Teras Narang dan Achmad Diran serta Faroek Ishak dan Mukmi Faisyal. Jika gubernur mengambil hari cuti, maka wakil gubernurnya wajib menjalankan tugas gubernur bersangkutan.

Seluruh pejabat negara juga dilarang memanfaatkan fasilitas negara mulai dari kendaraan dinas, protokol kedinasan hingga anggaran selama cuti berkampanye. Pengajuan cuti para kepala daerah tersebut hanya mencantumkan tanggal periode pelaksanaan kampanye.

KPU mempercayakan jadwal dan lokasi kampanye pilpres kepada masing-masing tim kampanye selama tidak berbenturan satu sama lain. Tim kampanye juga wajib melaporkan jadwal kampanye kepada KPU selambat-lambatnya tujuh hari sebelum pelaksanaan.

Suasana berbagai daerah Dinamika dan suasana pada hari pertama kampanye di berbagai daerah masih diwarnai dengan berbagai bentuk dukungan atas masing-masing pasangan capres dan cawapres.

Di kawasan Pantai Kuta, Bali, misalnya, Relawan Eksponen Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali mendeklarasikan dukungan untuk Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla Bali, Wayan Koster, mengatakan para relawan itu sekaligus menjadi pemantau pemilu di berbagai tempat pemungutan suara pada 9 Juli 2014.

Komunitas Janda Indonesia di Bandung (Jabar), Forum Relawan Jokowi-JK Sumatera Selatan di Prabumulih (Sumsel), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak Kabupaten Toba Samosir (Sumut), Tim Kampanye Capres-Cawapres Jokowi-JK Wilayah Kalteng di Palangka Raya (Kalteng) juga mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 2.

Sementara itu di Kupang, misalnya, warga eks-Timor-Timur yang tersebar di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Uni Timor Aswain (Untas) Eurico Guterres menegaskan Prabowo-Hatta adalah sosok pemimpin bangsa yang oleh warga eks-Timor-Timur, memiliki kekhususan karena telah menyatu dan menempati hati setiap warga bekas provinsi ke-27 Republik Indonesia itu. Ketua Koalisi Prabowo-Hatta NTT Esthon Foenay mengatakan deklarasi dukungan itu menjadi kekuatan bagi pencapaian tujuan, yaitu memenangi perjuangan ini.

Koalisi Merah Putih di Kabupaten Bantul (DI Yogyakarta), Relawan Purnawirawan TNI-Polri di Tangerang Selatan (Banteng), delapan kepala daerah di Sulteng yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Sudarto, Wali Kota Palu Rusdy Mastura, Bupati Donggala Kasman Lassa, Bupati Sigi Aswadin Randalemba, Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu, Bupati Tojo Unauna Damsik Ladjalani, dan Bupati Banggai Sofyan Mille, juga mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 1.

Meskipun kemeriahan berupa pengerahan massa ke berbagai lokasi kampanye pada hari pertama kampanye belum terasa di berbagai daerah, banyak atribut yang memuat gambar pasangan capres dan cawapres itu sudah terpasang di bebagai sudut wilayah.

Kedua pasangan capres dan cawapres tampaknya sedang mempersiapkan strategi pemenangan yang benar-benar bisa jitu apalagi masa kampanye yang panjang, lebih dari sebulan dibanding masa-masa kampanye pemilu sebelumnya yang hanya sekitar tiga pekan, membutuhkan stamina dan kesiapan pendanaan yang besar.

Sejauh ini kedua pasangan calon baru melaporkan dana awal kampanye mereka masing-masing. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan sumbangan awal dana kampanye yang mereka terima sedikitnya Rp10 miliar kepada KPU pada Selasa (3/6) sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyerahkan laporan awal dana kampanye yang mereka terima sedikitnya Rp42 miliar. AN-MB