Kuta, Bali (Metrobali.com)-

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengintegrasikan data dan informasi terkait potensi sumber daya geologi yang ada di setiap daerah di Indonesia secara nasional untuk memudahkan perencanaan, pemanfaatan, serta regulasi.

“Indonesia harus memiliki sistem yang sama dengan melihat sumber dayanya mulai dari kualitas atau sebaran potensi itu,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, R Sukhyar, usai membuka seminar Sumber Daya Geologi di Kuta, Bali, Jumat (1/11).

Menurut dia, integrasi data dan informasi terkait sumber daya geologi yang tersebar di sejumlah daerah itu dihimpun menjadi satu sistem informasi geografis nasional (Signas) dengan menggunakan sistem informasi geografis yang berbasiskan web.

Dia menjelaskan bahwa sumber daya geologi yang dihimpun dalam satu sistem tersebut khusus untuk sumber daya mineral dan barubara serta batuan.

Indonesia, kata dia, memiliki sumber daya geologi yang berlimpah di seluruh wilayah Indonesia dengan sebaran dan sumber daya yang beragam dengan kualitas ekspor ke sejumlah negara.

Sumber daya geologi tersebut di antaranya nikel, dimana 35 persen pasokan ke pasar dunia berasal dari Indonesia. Selain itu boxit atau alumina hampir 20 persen pasokan dunia berasal dari Indonesia.

“Masih banyak lagi sumber daya lainnnya seperti timah di Bangka Belitung, bijih besi yang tersebar di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, serta sumber daya logam,” katanya.

Namun data dan informasi potensi sumber daya geologi tersebut belum menjadi satu informasi satu kesatuan secara nasional.

Nantinya diharapkan dengan Signas itu selain memudahkan perencanaan, pemanfaatan, serta regulasi, para pengelola data sumber daya geologi seluruh Indonesia mampu mengaplikasikan sistem tersebut menjadi sebuah solusi dalam mengelola data dan informasi sumber daya geologi secara nasional. AN-MB