Denpasar, (Metrobali.com)

Guna mempercepat pelaksanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang berbasis teknologi ramah lingkungan di Sarbagita, Suwung, Provinsi Bali, Kemenko Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi menggelar rapat koordinasi (rakor) di Bali pada Jumat (09-04-2021).

“Ini merupakan salah satu proyek strategis yang memerlukan perhatian kita bersama, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia Kalake dalam sambutannya.

PSEL Suwung merupakan salah satu tolak ukur dari PSEL di 12 kota di bawah Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Karena menjadi benchmark bagi banyak PSEL, diperlukan akselerasi pembangunan fasilitas PSEL Suwung.  Pekerjaan saat ini adalah penyiapan dokumen pengadaan yang akan diperlukan untuk memulai proses lelang pengerjaan proyek.

Beberapa hal yang perlu digarisbawahi adalah sinkronisasi data, permohonan bantuan civil work, penentuan biaya layanan pengolahan sampah (BLPS), dan penentuan timeline kegiatan untuk mempercepat pembangunan PSEL Sarbagita. “Kami berharap proyek ini dapat menjadi model yang baik bagi PSEL di 12 kota lainnya,” sebut Deputi Ayodhia.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti pun menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan dukungan bagi civil works, menyediakan dukungan air minum dan air baku pendukung instalasi PSEL, serta pembangunan sel landfill seluas kurang lebih 4,6 hektar sebagai tempat penampungan fly ash bottom ash (FABA) yang merupakan residu dari kegiatan PSEL Sarbagita. Selain itu, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) juga siap membantu dalam mengawal proyek ini.

Menyambung, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan proyek TPA Suwung. “Di Provinsi Bali terdapat suplai sampah sebanyak 1.117,89 ton per hari,” ujarnya beralasan. Ia pun memohon dukungan dan pendampingan agar proses dapat berjalan dengan baik.

Hadir dalam rapat Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari, Direktorat Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Meike Kencanawulan Martawidjaja, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar, dan lain-lain.

Editor : Sutiawan