Jakarta, (Metrobali.com)

Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui UPP Kelas II Saumlaki terus memperkuat dan bersinergi dalam pemanfaatan Tol Laut. Salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi dan evaluasi bersama pemerintah daerah (pemda) setempat terkait Tol Laut, Sabtu (13/3). Pembahasan dalam rapat tersebut terkait optimalisasi muatan balik serta penurunan harga barang.

Kepala UPP Kelas II Saumlaki, Capt Hasan Sadili menyebutkan evaluasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan manfaat serta peran Tol Laut di wilayah tersebut khususnya Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Rapat ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas dan para pelaku usaha.

“Jumlah muatan Tol Laut dan Reguler yang diangkut oleh Kapal Tol Laut ke Saumlaki semakin meningkat mulai dari Tahun 2018 sd 2020,” kata Hasan, Minggu (14/3).

Adapun penurunan harga barang di wilayah tersebut sudah dirasakan oleh masyarakat mengingat barang yang sampai di tangan masyarakat merupakan barang logistik yang diangkut oleh Tol Laut dengan biaya murah dan bersubsidi.

“Barang yang dimuat di Kapal Tol Laut dan dijual kepada masyarakat sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat berupa adanya penurunan harga. Proses sinergi, kolaborasi dengan Pemda setempat terus dilakukan agar penurunan harga semakin signifikan kedepannya,” ujarnya.

Hasan mengungkapkan berdasarkan data yang dia terima dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, saat ini penurunan harga berkisar antara 10 sampai dengan 15 persen dari harga normal di Saumlaki.

Untuk itu, Hasan meminta para pelaku usaha dapat secara adil menetapkan harga jual barang mengingat para pelaku usaha sudah mendapat potongan dari segi biaya logistik dengan adanya Tol Laut.

Hasan menjelaskan, secara keseluruhan program Tol Laut telah sukses dan berjalan dengan baik dari segi konektivitas. Namun dilihat dari salah satu tujuannya yaitu menekan disparitas harga ini yang harus menjadi perhatian oleh Pemerintah Daerah beserta Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Ketenagakerjaan setempat agar manfaat program Tol Laut dapat bermanfaat lebih besar terhadap masyarakat.

“Mengajak kepada seluruh Pelaku Usaha di Saumlaki untuk bersama-sama menurunkan harga harga barang yang diangkut di Kapal Tol Laut lebih signifikan lagi karena para Pelaku Usaha sudah mendapatkan tarif ekspedisi dan pengiriman yang murah dengan Kapal Tol Laut agar keberadaan Tol Laut benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat, Khususnya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” ujarnya.

Selain membahas disparitas harga, rapat tersebut juga membahas perihal permohonan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang telah disampaikan kepada Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan agar kembali memberikan subsidi untuk muatan balik Tol Laut Tahun 2021.

Hal itu dinilai dapat mendongkrak muatan balik Tol Laut menjadi lebih maksimal. Sebab minat masyarakat untuk mengirimkan produk-produk yang mereka hasilkan menjadi meningkat.

“Karena Di Saumlaki sangat banyak memiliki potensi unggulan Daerah seperti Kopra, Rumput Laut dan Kayu dimana jumlah muatan balik yang bisa dikirimkan ke Surabaya untuk setiap voyage berkisar antara 20 sampai dengan 30 Kontainer,” tutupnya.

Editor : Sutiawan