Jembrana (Metrobali.com)

 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba menerima kunjungan dari utusan Kementerian Desa RI yang di wakili PT Narapati Indonesia, Rabu(6/10) di RJ Bupati Jembrana.
PT Narapati ditunjuk sebagai tim pendamping oleh Kemendes guna memberikan pendampingan /pelatihan bagi desa- desa terdampak pengembangan infrastruktur rencana pembangunan tol Denpasar Gilimanuk.

Dalam pertemuan itu, pihak PT. Narapati, Sri mengaku, kalau kedatangannya ke Jembrana dalam rangka bersilaturahi dengan bupati I Nengah Tamba dengan rencana pembangunan infrastruktur Indonesia. Sesuai dengan rencana kabupaten Jembrana merupakan salah satu daerah yang terkena dampak dari pembangunan Infrastruktur Indonesia berupa pembangunan jalan tol. “Dampak dari pembangunan ini tentu akan berimbas kepada masyarakat yang ada di Jembrana. Itulah yang akan kita siapkan pendampingan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi dari dampak pembangunan itu, kata Sri, akan dilakukan upaya pendampingan dan pelatihan di tingkat desa. ”Kami ditunjuk oleh kementerian desa yang ada di Jakarta untuk melakukan pendampingan dan pelatihan di desa-desa yang wilayahnya terdampak dari pembangunan infrastruktur Indonesia ( PII) itu sendiri,”ungkapnya.

Terkait dengan pendampingan dan pelatihan yang akan dilaksanakan, pihaknya mengaku akan diprioritaskan untuk pembangunan SDM aparatur dan Bum-Des.”Kita akan klasifikasi dulu pelatihan dan pendampingan itu. Kalau pelatihan untuk aparatur desa kita akan fokuskan terkait kebijakan desa . Sementara untuk Bum-desa akan kita berikan pelatihan khususnya yang berkaitan dengan teknologi informasi. Kedepan kita pastikan desa dan Bum-Desa itu mampu menggunakan aplikasi teknologi informasi,”tegasnya.

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, apresiasi dengan kedatangan utusan dari Kemen desa RI di kabupaten Jembrana. “Tentu kami sangat senang ibu bersama rombongan (Kemen-Des RI) bisa berkunjung ke kabupaten Jembrana dalam rangka rencana akan melakukan pendampingan dan pelatihan kepada aparatur desa dan Bum-Desa. Hal ini sangatlah kami butuhkan mengingat warga masyarakat kami (Jembrana) secara psikis tentu merasakan dampak dari program pembangunan infrastuktur Indonesia berupa jalan tol,”ujarnya.

Terkait dengan rencana untuk mengembangkan akses terkait dengan penggunaan aplikasi teknologi, kata bupati kabupaten Jembrana telah merencanakannya. “Rencana dari Kemen-Desa RI untuk membangun aplikasi berbasis teknologi itu kami sangat setuju sekali, bahkan kami di Jembrana sudah merencanakan dimana setiap desa akan ada satu orang tenaga yang mengoperasikannya,”pungkasnya (RED-MB)