Foto: Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta mengaku sangat bersyukur ditetapkannya nomor 14 menjadi nomor urut Partai Demokrat di Pemilu 2024. Menurut Mudarta angka 14 punya makna khusus bagi Partai Demokrat dalam perjuangan mengembalikan kejayaan partai Demokrat yang pernah berkuasa selama 10 tahun dengan kader utama Partai Demokrat yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI dua periode yakni periode 2004-2009 dan 2009-2014.

“Angka 14 ada angka keberuntungan mengingat diundi di tahun 2019 AHY sendiri yang saat itu sebagai Kogasma Partai Demokrat mengambil nomor urut 14 dan membuat branding baru Partai Demokrat menjadi S14P. S14P makanya Demokrat siap berjuang bersama rakyat memperjuangkan perubahan dan perbaikan,” kata Mudarta ditemui, Sabtu (17/12/2022).

Nomor urut 14 bagi Demokrat juga sama dengan tanggal pencoblosan yakni 14 Februari 2024 yang juga bertepatan dengan Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari. “Jadi tanggal 14 rakyat akan ingat tetap mencoblos nomor 14 Partai Demokrat” tegas Mudarta.

Angka 14 juga punya makna historis yang berkaitan dengan kejayaan Indonesia di masa lalu, kejayaan nusantara. “Kerajayaan Majapahit hampir berkuasa di seluruh kepulauaan nusantara dan masa kejayaannya di abad 14 serta hampir menjadi kerajaan adikuasa di dunia dengan mahapatih Gajah Mada dan raja yang terkenal Hayam Wuruk. Jadi angka 14 tidak terlepas dari sejarah masa keemasan nusantara yang menjadi Indonesia sekarang,” papar Mudarta.

Nomor urut 14 dengan branding Demokrat S14P juga terus memberikan energi baru bagi seluruh kader dan pengurus Demokrat berjuang membawa Indonesia semakin maju dengan mewujudkan tagline perjuangan “Partai Demokrat S14P Bersama Rakyat Berjuang dan Memperjuangkan Perubahan dan Perbaikan Untuk Indonesia Lebih Baik” dengan tokoh sentralnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga konsisten menjadi tokoh sentral oposisi.

“Rakyat tahu betul AHY adalah tokoh sentral oposisi, dan rakyat juga tahu hari ini kondisi ekonomi kita sedang tidak baik-baik saja. Jadi rakyat mayoritas berharap ada perubahan dan perbaikan. Yang bisa menjawab itu adalah AHY sebagai tokoh sentral oposisi dan Partai Demokrat sebagai parpol dengan nomor urut 14. Partai Demokrat memperjuangkan perubahan dan perbaikan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” urai Mudarta.

Disiunggung soal persiapan Partai Demokrat di Bali dalam menghadapi Pemilu 2024, Mudarta menjelaskan tentu setelah nomor urut partai politik ditetapkan, konsolidasi internal, penjaringan bakal calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat di semua tingkatan baik DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Bali, DPR RI sedang dilakukan Bapilu Demokrat Bali.

“Pertengahan Januari 2023 susunan bakal caleg sudah akan siap dan selanjutnya akan dilakukan pelatihan dan pemantapan bagi bacaleg bagaimana strategi menang Pemilu 14 Februari 2024. Kami juga menyiapkan alat peraga kalender tahun baru 2023 dengan branding Partai Demokrat, ada foto AHY, Pak SBY dan para bakal caleg,” terang politisi Demokrat asal Jembrana itu.

Dengan begitu, masyarakat juga dapat mengingat bagaimana keberhasilan SBY yang merupakan kader utama Demokrat memimpin Indonesia sebagai Presiden RI dua periode dimana perekonomian mampu bertumbuh 6 persen, stabilitas politik terjaga, kepercayaan dunia kepada Indonesia meningkat, banyak investor asing yang berinvestasi di Indonesia karena yakin uangnya akan menguntungkan. Tapi saat ini kondisinya jauh berbeda.

“Hampir 8 tahun lebih dipimpin Pak Jokowi tentu ada plus minusnya. Yang tidak baik harus jadi pelajaran berharga untuk koreksi. Kita sudah punya tujuh presiden dan presiden yang akan dipilih pada 14 Februari nanti adalah presiden kedelapan,” ujar Mudarta.

“Mudah-mudahan presiden kedelapan ini mampu membawa perubahan dan perbaikan untuk Indonesia. Terkhusus hutang-hutang kita yang jumlahnya besar sekali, angsuran bunga dan pokok saja hampir 400 triliun per tahun, tentu ini angka yang sangat besar. Harapan kita kepada pemimpin baru yang terpilih bisa mengurangi jumlah hutang,” harap Mudarta.

Mudarta berharap para pemimpin bangsa yang terpilih sebagai presiden ke-8 di 2024 bisa lebih membawa rakyat Indonesia lebih sejahtera serta pemimpin berkelas internasional. “Itu jadi mayoritas aspirasi rakyat dan mereka berharap tahun 2023 lebih baik dari hari ini dan pemimpin ke depan bisa membangkitkan ekonomi,” pungkas Mudarta. (wid)