IMG-20171214-WA0017
Setwan DPRD Bali untuk pertama kalinya mengadakan press tours pada Kamis (14/12/2017) ke Setwan DPRD DIY/MB

Yogyakarta, (Metrobali. com)-

Penguatan sinergi wartawan dan Sekretariat DPRD Bali (Setwan) dalam pemberitaan untuk menyampaikan program pembangunan pemerintah perlu dilengkapi dengan kegiatan press tour untuk membuka wawasan dan inovasi pemberitaan kedua belah pihak dan belajar dari DPRD di daerah lain.  Sayangnya langkah Setwan DPRD Bali dalam mengemas kegiatan press tour cukup tertinggal jauh dari daerah lain seperti Setwan DPRD Prrovinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Setwan DPRD Jawa Timur.

Setwan DPRD DIY telah melaksanakan kegiatan press tour sejak 2009. Sementara press tour Setwan DPRD Jatim dimulai sejak 2012. Sedangkan Setwan DPRD Bali baru untuk pertama kalinya mengadakan press tours pada Kamis (14/12/2017) ke Setwan DPRD DIY. Kendati terlambat, langkah tersebut cukup diapreasiasi pihak Setwan DIY.

Di hari kedua, Jumat (15/12) peserta Press Tour Media dan Humas Sekretariat DPRD Provinsi Bali ke Sekretariat DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rombongan bertemu dengan rekan sejawat yang melaksanakan kegiatan dengan agenda dan tujuan yang sama, yaitu Press Tour dari Media dan Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur.

Dalam dialog di Gedung DPRD DIY, salah seorang  pejabat dari Setwan Jatim Tutiek Setiyowati    selaku Kasubag Dokumentasi, Informasi dan Publikasi menjelaskan bahwa pihaknya hanya bisa mengakomodir sekitar 20 wartawan dalam acara press tour. Sementara Setwan DPRD DIY bisa mengajak sekitar 30-35 awak media untuk menambah wawasan dan meningkatkan inovasi pemberitaan. “Mungkin berbeda dengan daerah lain yang semua media antusias untuk ikut serta press tour.  Kami di Jawa Timur malah hanya diikuti oleh media-media kecil saja, hal ini tergantung dari kebijakan media tersebut yang tidak mengijinkan wartawannya untuk ikut kegiatan di luar kota,” papar Tutiek.

Namun ada yang berbeda di Setwan Jatim jika dibandingkan dengan dua  Setwan lainnya (Bali & DIY), jika Setwan Bali dan DIY baru bisa melaksanakan press  tour hanya sekali dalam setahun, maka tidak demikian halnya dengan Setwan Jatim yang sudah mampu melaksanakan press tour dua kali dalam setahun.

“Karena wartawan yang bisa ikut agak terbatas, maka intensitasnya kami bisa tambah, dalam setahun kami bisa press tour sebanyak dua kali, biasanya kami lakukan di semester pertama dan semester kedua, seperti kali ini adalah press tour kedua di tahun 2018,”terangnya.

Ditanya soal anggaran, perempuan berjilbab itu menjelaskan bahwa karena kegiatan ini kemitraan antara media dengan Dewan yang difasilitasi oleh Humas Setwan, maka belum pernah terkendala terkait anggaran. “Bahkan kami ditawarkan untuk membangkitkan dan memunculkan inovasi-inovasi baru untuk lebih menguatkan sinergi media dengan Dewan,” pungkas titiek. WD-MB