Sawah kering di Subak Tamblang Desa Dangin tukadaya, Jembrana

Jembrana (Metrobali.com)-

 Musim kemarau yang berkepanjangan membuat petani disejumlah subak di Kecamatan Jembrana menjerit. Pasalnya puluhan hektar sawah tidak bisa ditanami.

Pantauan, Rabu (29/10) lebih dari 50 hektar sawah di Subak Tamblang di Desa Dangintukadaya mengalami kekeringan lantaran kriris air. Pasalnya sejumlah saluran irigasi di subak tersebut mengering.

Demikain juga di Subak Sangkaragung, Kelurahan Sangkaragung. Bahkan petani yang beralih menanam palawija tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya sejumlah tanaman palawija seperti jagung dan kedelai kurus kering lantaran kekurangan air.

“Sebelumnya saya pakai sumur bor, setelah dihitung-hitung ternyata rugi. Air yang keluar juga sekarang sedikit” terang Ketut Nawa, salah seorang petani di Subak Tamblang, Rabu (29/10).

Menurutnya kemarau tahun ini merupakan yang terpanjang. Saking lamanya sejumlah petani menjadikan sawah sebegai tempat mengembala sapi. “Biasanya bulan September sudah mulai ada tanda tanda akan turun hujan, tapi sampai Oktober ini hujan tidak turun. Paling bendung setelah itu hilang” imbuh petani lainnya. MT-MB