Denpasar (Metrobali.com) –

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali telah mencapai kesiapan beroperasi setelah melalui evaluasi oleh Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK.

Rizal Edwin Manangsang, Plt Sekretaris Jenderal, mengatakan bahwa infrastruktur dan sarana prasarana telah tersedia, ini memungkinkan KEK untuk menerima investasi.

Dalam upaya mempercepat pembangunan kawasan, proyek-proyek penting seperti Grand Outlet Bali, yang merupakan joint venture dengan Mitsubishi, dan ACS Bali, sebuah sekolah interkultural dengan standar internasional, akan segera dibangun.

Direktur PT Bali Turtle Island Development, Tuti Hadiputranto, mengungkapkan bahwa ACS Bali akan mulai beroperasi penuh tahun depan, dengan uji coba kelas pada Agustus 2024.

Kawasan KEK Kura Kura Bali telah memiliki infrastruktur dasar yang lengkap, termasuk jalan, listrik, instalasi jaringan air bersih, sistem air limbah, dan lainnya.

Dari luas lahan 498 hektar, sebanyak 491,9 hektar telah dimiliki oleh PT BTID, dengan 60% di antaranya siap dibangun. Pembangunan jaringan jalan kawasan telah mencapai 58% dari rencana keseluruhan.

Presiden Joko Widodo sendiri telah menerbitkan keputusan yang mendukung pengembangan KEK di Pulau Bali, sementara PT BTID ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Kura Kura Bali.

Hingga saat ini, KEK Kura Kura Bali telah menyerap 271 pekerja dan diharapkan akan terus meningkat seiring dengan proses konstruksi hingga 2026 mendatang.

Rapat evaluasi kesiapan beroperasi KEK Kura Kura Bali dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Bappeda Provinsi Bali, Bea dan Cukai Bali, serta Pemerintah Kota Denpasar. Tujuan dari KEK ini adalah untuk mewujudkan pengembangan ekonomi wilayah dan ekonomi nasional.(Red-rls)