Tabanan (Metrobali.com)-

Mahasiswa dari tim PHP2D SMFT Universitas Udayana salurkan bantuan kepada KTT Manik Amertha sebagai salah satu kelompok tani ternak yang menerapkan simantri. Bantuan tersebut berupa sosialisasi, pelatihan, dan alat yang mendukung mengenai aplikasi pengolahan kotoran sapi berbasis simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) sebagai pupuk organik padat.

 

KTT Manik Amertha merupakan kelompok tani ternak yang berdiri pada tahun 2014. Kelompok ini didirikan oleh Bapak I Made Budiartha yang pada awalnya hanya memiliki 10 orang anggota. Hingga saat ini, KTT Manik Amertha sudah beranggotakan 22 peternak yang memiliki 44 ekor sapi Bali dan 10 anakan yang digunakan untuk menghasilkan kotoran sapi sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik berbasis simantri.

 

Dengan latar belakang KTT Manik Amertha, tim PHP2D SMFT Universitas Udayana yakin bahwa KTT ini memiliki potensi untuk dijadikan pengolah pupuk organik dengan skala cukup banyak dilihat dari jumlah ternak yang ada. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman warga KTT tentang proses mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik padat yang memenuhi standar yang ada, meningkatkan keahlian teknis permesinan pengolahan pupuk organik padat bagi tenaga operasional KTT, serta meningkatkan nilai jual produk pupuk organik padat yang dihasilkan agar dapat meningkatkan perekonomian warga KTT.

 

“Sebenarnya KTT Manik Amertha sangat mampu menjadi produsen pupuk sesuai standar yang berlaku. Hanya saja adanya hambatan pada mitra dan pemahaman warga mengenai pupuk yang terstandarisasi membuat kami tergerak untuk membuka potensi-potensi baru yang akan membuat KTT Manik Amertha semakin sejahtera terutama pada perekonomiannya.” Ujar Wika Gunawan, selaku ketua tim PHP2D SMFT Universitas Udayana.

 

Kegiatan ini dilakukan dari bulan Juli hingga November 2021 yang terdiri dari sosialisasi dan pelatihan mengenai aplikasi pengolahan kotoran sapi berbasis simantri yang dilakukan secara luring dan daring mengingat masih maraknya kasus Covid-19 di Bali. Tim PHP2D SMFT juga mendampingi KTT dalam sertifikasi pupuk organic dan pembuatan website penjualan yang nantinya akan sangat membuka potensi baru bagi KTT Manik Amertha. Selain sosialisasi dan pembinaan, tim PHP2D turut memberikan bantuan berupa alat pendukung, seperti: mesin pencacah yang digunakan untuk mencacah kotoran sapi dan tool kit, sablon dan kelengkapannya, mesin jahit karung dan benang jahit, alat pengukur kadar NH3 di udara, serta washtafel. Tim PHP2D SMFT juga sudah membuat pedoman pembuat pupuk sesuai standar dan perawatan mesin yang akan diserahkan kepada KTT Manik Amertha pada bulan Oktober lalu.

(Rangkaian kegiatan yang diadakan oleh tim PHP2D SMFT Univesitas Udayana. Pembuatan cairan decomposer (kiri) dan pelatihan mengenai cara penyablonan karung (kanan))

 

Tentu kegiatan ini disambut hangat oleh ketua KTT. “Mereka adalah mahasiswa tentunya harus menerapkan Tri Dharma perguruan tinggi, salah satunya adalah mengabdikan dirirnya ke masyarakat. Dan juga saya selaku ketua KTT sudah menganggap mereka sebagai anak-anak kami.” Ujar I Made Budiartha. Beliau berharap setelah adanya bantuan berupa fasilitas, ilmu, dan relasi ini adalah kedepannya produksi pupuk dan penjualannya meningkat tidak hanya secara luring tetapi juga siap secara daring.

 

(Adanya peningkatan produksi pupuk yang dihasilkan oleh KTT Manik Amertha)

 

Wika Gunawan mengatakan bahwa kegiatan PHP2D ini terlihat sangat berdampak baik bagi KTT Manik Amertha. Saat ini, tujuan dari tim PHP2D SMFT sudah sepenuhnya tercapai, di antaranya: sudah adanya pupuk yang sesuai dengan standar, warga KTT Manik Amertha sudah mulai memahami cara pengoperasian dan perawatan mesin, KTT Manik Amertha sudah memiliki pertanian yang terintegrasi, dan sudah adanya mitra yang bekerjasama yaitu PT. Setia Tani dan Koperasi Mitra Tani Mahotama.