Denpasar, (Metrobali.com)

Menyimak pidato politik Megawati Soekarnoputri, di hadapan peserta Rakernas PDI Perjuangan, Sabtu, 25 Mei 2024 di Ancol Jakarta Utara, menyimak Pemilu dan Pilpres 14 Februari 2024, Megawati berpendapat Indonesia memasuki masa kegelapan demokrasi.

Hal tersebut dikatakan pengamat politik dan ekonomi I Gde Sudibya, Jumat (24/2024) di Denpasar.

Menurutnya, kegelapan demokrasi sebagai akibat dari spirit reformasi nyaris hilang begitu cepat, sehingga menurut Megawati telah terjadi anomali (kekacauan sosial politik) yang antara lain dipicu oleh: Pilpres dan Pileg, yang sarat ditandai kecurangan yang TSM.

Selanjutnya, katanya, TNI dan Polri ditarik kembali dalam permainan politik kekuasaan, seperti Dwi Fungsi ABRI di masa Orde Baru.

“Hak kedaulatan rakyat dinodai oleh ambisi kekuasaan, sehingga kekuasaan tidak menjamin proses Pemilu yang jurdil. Dan, mahkamah Konstitusi sebagai ganda terdepan penjaga kehormatan konstitusi, diintervensi (dikoyo-kuyo, bahasa Jawa), untuk kepentingan kekuasaan, menafikan, menganggap tidak ada pandangan kalangan: intelektual, masyarakat sipil dan kelompok masyarakat lainnya, yang menempatkan diri sebagai sahabat pengadilan,” katanya.

Dikatakan, masa gelap demokrasi diperkirakan ke depan akan lebih kompleks, dengan risiko politik yang lebih tinggi (baca, kemungkinan otoritariannisme) dibandingkan dengan dengan era Orba, karena: “vested interest”sekarang lebih menyebar (terdistribusi), nikmat lukratif kekuasaan lebih menggiurkan, gerakan masyarakat sipil yang lemah, kontrol sosial parlemen yang “sekali tiga uang”.

“Ini merupakan tantangan bagi PDI Perjuangan dalam merespons krisis (kegelapan) demokrasi, dan mengambil peran kesejarahannya ke depan,” kata I Gde Sudibya,ekonom, pengamat ekonomi politik.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terisak di tengah pidato politiknya di pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5).
Momen itu terjadi saat Mega mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang masih memilih partainya sehingga bisa menang pemilihan legislatif untuk ketiga kalinya.

“Selaku Ketua Umum partai dan atas nama PDIP kami mengucapkan beribu-ribu terimakasih pada seluruh rakyat Indonesia yang dengan penuh semangat dan kecintaannya selalu mendukung PDIP hingga tetap berdiri tegak tetap menjadi pemenang pemilu legislatif tiga kali berturut-turut,” ucap Mega dengan suara tertahan. (SUT-MB)