Kedua Sekaha Gong Legendaris ‘NGAMBUL’ Saat Pementasan Di Penutupan HUT Kota Singaraja 420, Pj. Bupati Lihadnyana Lakukan Klarifikasi
Buleleng, (Metrobali.com)
Viralnya video Kedua Sekaha Gong Legendaris yang sejatinya kedua sekeha gong ini akan pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) terpaksa ‘NGAMBUL’ saat melakukan pementasan kedua yang akan menampilkan tarian diacara penutupan perayaan HUT Kota Singaraja ke-420 pada Sabtu, 30 Maret 2024 petang di Lapangan Bhuana Patra Singaraja.
Terhadap hal ini, menjadikan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana angkat bicara.
“Saat itu juga sudah melakukan pertemuan langsung bersama kelian sekaha gong serta melakukan klarifikasi. Dan sudah diterima dengan baik. Malahan keesokan harinya juga sudah melakukan upacara guru piduka kepada sekaha gong dari Banjar Paketan dan sekeha gong dari Desa Jagaraga.” jelasnya.
“Intinya Pemkab Buleleng tidak hanya hari ini bahkan dari tahun lalu selalu memberikan prioritas terhadap pelaku seni, adat dan musisi serta selalu memberikan ruang untuk tampil,” sambung Pj. Lihadnyana.
Kedepan ujarnya lagi pihaknya akan terus melakukan evaluasi bahwasanya kesenian tradisional tidak bisa dipadukan dengan kesenian modern dan harus dikhususkan.
“Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup akan terus berproses dan selalu akan ada evaluasi untuk arah yang lebih baik,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan kesenian gong legendaris ini tidak dibatalkan, sebelumnya sudah tampil. Namun hanya diselangi oleh band dan penampilan fashions show.
“Terhadap hal ini, akan dievaluasi kembali. Karena gong legendaris ini memiliki taksu tersendiri dan tidak bisa diselingi dengan kesenian modern.” terang nya.
Iapun menyebut Pemerintah Kabupaten Buleleng akan kembali memberikan ruang tampil kepada pelaku seni khususnya yang akan tampil di acara PKB mendatang untuk unjuk gigi dihadapan masyarakat Buleleng yang rencananya akan diselenggarakan di Taman Bung Karno (TBK) Singaraja.
“Pra PKB, kita akan pentaskan dulu disini. Itu artinya komitmen pemerintah tidak akan pernah surut untuk memberikan ruang dan prioritas terhadap pelaku seni kita dan harus bangga bahwa di Buleleng sangat banyak memiliki maestro orang Buleleng. Mungkin pengaturannya akan kita evaluasi kembali,” pungkas Pj. Lihadnyana. GS