jokowi-prabowo

Jakarta (Metrobali.com)-

Kalangan pendukung masing-masing calon presiden Jokowi maupun Prabowo, meminta komitmen nyata kedua calon pemimpin tersebut untuk melaksanakan konsolidasi perbankan, karena mendesak untuk dilaksanakan demi penguatan ekonomi bangsa, menurunkan suku bunga kredit, dan mengefisienkan perbankan nasional.

Permintaan komitmen itu disampaikan oleh Sekjen Jaringan Alumni Pesantren Indonesia (Japin) Pro Jokowi-JK, Muhammad Faizin dan Ketua Umum Gerbang Prabowo (Gerakan Nahdliyyin Untuk Bangsa Pilih Prabowo) Ramadhan Isa, di Jakarta, Selasa (10/6).

Menurut Faizin, konsolidasi perbankan adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan efisiensi kinerja perbankan.

“Jokowi-JK saya yakin memiliki “concern” terhadap hal tersebut dan inilah jalan untuk membuat suku bunga bank terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.

Salah satu aksi konsolidasi yang didukungnya adalah akuisisi BTN oleh Bank Mandiri, yang menurut Faiz, pihaknya akan mendorong untuk dilaksanakan jika Jokowi-Jusuf Kalla terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Dia yakin penolakan SP BTN terkait akuisisi hanya soal komunikasi dan pemahaman. Bahkan dia menilai tidak seharusnya negara tunduk dan tersandera oleh gerakan serikat pekerja, sehingga mengorbankan kepentingan negara dan bangsa yang lebih luas.

“Harus diyakinkan jika kepentingan pekerja tidak akan terganggu, dengan dilakukan akuisisi, justru kesejahteraan pekerja BTN akan dapat di “upgrade” dan sejajar dengan kesejahteraan pekerja Bank Mandiri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gerbang Prabowo Ramadhan Isa mengatakan, konsolidasi perbankan harus dilandasi pada kebutuhan dan pada dasarnya itu mutlak dilakukan.

“Pasar bebas Asean menjadi momentum tepat bagi kita untuk melaksanakan penguatan perbankan,” ujar dia.

Dia mengaku sering berkomunikasi dengan tim ekonomi pasangan Prabowo-Hatta, sehingga dirinya yakin pasangan ini akan melaksanakan konsolidasi perbankan, namun bentuk konsolidasi seperti apa yang harus dilakukan.

“OJK sebagai regulator juga harus didorong untuk melakukan hal tersebut, karena itu sepenuhnya wewenang OJK. Pemerintah kan hanya bisa mendorong bank BUMN, untuk perbankan nasional itu domainnya otoritas,” ujar aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) ini.

Dia menambahkan, jika Prabowo terpilih, pihaknya akan mendorong agar konsolidasi perbankan terealisir.

“Rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri sebenarnya bentuk yang tepat, walau mungkin pemilihan waktunya yang kurang strategis,” ujarnya.

Dia menyoroti posisi Bank BTN yang tidak lagi masuk kelompok 10 bank besar di Tanah Air, padahal selama periode 1999-2003, bank tersebut masih menjadi bank penyalur kredit terbesar. AN-MB