Denpasar (Metrobali.com)-
Pulau serangan yang berada di Kecamatan Denpasar Selatan memiliki pesona yang menarik untuk dikunjungi. Selain sebagai tempat religius yakni terkait dengan keberadaan beberapa Pura salahsatunya Pura Sakenan, juga sebagai tempat rekreasi keindahan pesona bawah lautnya. Untuk lebih memperkenalkan kembali terhadap pesona Pulau serangan Pemkot Denpasar melalui Badan Lingkungan Hidup yang bekerjasama dengan Masyarakat pulau serangan kembali menggelar “Serangan Greend Island Festival” pada bulan Nopember mendatang. Demikian terungkap pada rapat persiapan festival serangan, yang dipimpin Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Denpasar A.A Bagus Sudharsana, Selasa (2/10) di ruang rapat kantor setempat.

“pelaksanaan Serangan Green Festival skrng tetap mengacu pada inverment, dengan melaksanakan muatan lokalnya lebih banyak. Jangan jadikan festival serangan seperti Festival lainnya. Apa yang menjadi kelebihan masyarakat di serangan, itu yang sangat spesifik dapat ditampilkan di Festival serangan,” ujar Bagus Sudharsana.

Festival  pulau serangan yang dimulai pada tahun 2009 lalu kini memasuki tahun ke empat yang mengangkat tema Pelestarian Potensi Sumber Daya alam dan Kearifan Lokal, dengan memgelar berbagai event, tidak saja melibatkan lokal genius masyarakat seperti tarian shanghyang sampat, juga melibatkan BUMN, LSM/Swasta yang telah membantu Pemkot Denpasar dalam pelestarian lingkungan.

Greend island menurut Bagus Sudharsana mencoba keinginan kita bersana sehingga diharapkan apa yang telah dilaksanakan dapat tercapai sesuai dengan apa yang kita harapkan. Lebih lanjut Bagus Sudharsana mengatakan kegiatan Serangan Festival akan dilaksanakan pada Jumat 23 sampai Minggu 25 Nopember mendatang, diawali dengan kegiatan penghijauan, dan aksi bersih-bersih kawasan pulau serangan. Disamping itu pada pembukaan nanti juga diadakan beberapa hiburan dan pencanangan sanitasi award dan event seminar terkait dengan lingkungan. Disamping melibatkan BUMN dan LSM kegiatan serangan festival juga melibatkan anak-anak sekolah pada greend Camp, pemutaran film dokumenter, dan Pos pelayanan terpadu seperti dinas perijinan, dan catatan sipil. Pada Minggu 25 Nopember juga dilaksnakan kegiatan fun bike yang mengambil start di Bajra sandhi renon menuju pantai melasti Pulau Serangan, lomba jukung, dan dayung kantih.

Lurah Serangan Made Poniman mengatakan kegiatan Serangan Festival yang dilaksanakan setiap tahun dapat menjadi Trend dimasyarakat dengan mengkemas beberapa kegiatan penghijauan, sehingga diharapkan tidak ada istilah “nak keto gen”. Disamping melaksnakan kegiatan penghijauan diharapkan juga dilaksanakan kegiatan pelepasan fauna, yang dapat menjadi daya tarik pelaku pariwisata untuk berkunjung ke pulau serangan.

Salah satu masyarakat Serangan Wayan Patut dalam kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Denpasar yang telah melaksanakan kegiatan serangan festival. Dimana kegiatan ini mampu memotivasi masyarakat, sehingga masyarakat mampu meningkatkan rasa memiliki, terutama memperhatikan masalah kebersihan lingkungan. “Hal ini mampu mengangkat citra pulau serangan kedepan yang  sangat kental dengan nuansa budaya,” ujar Patut. PUR-MB