partai-golkar-130407c

Nusa Dua, (Metrobali.com) –

Munaslub Golkar ternyata menyimpan sejumlah catatan miring. Di antaranya panitia lokal yang merasa kecewa atas perlakukan panitia pusat. Kekecewaan ini cukup beralasan. Keberadaan panitia lokal hanya menjadi pelengkap semata tanpa dilibatkan dalam kerja-kerja strategis.

“Keberadaan kami hanya pemanis saja, sama sekali tidak dianggap. Padahal ini yang kedua kali kami jadi penyelenggara dalam waktu yang berdekatan,” kata salah seorang panitia lokal yang namanya menolak disebutkan, pada Jumat (13/5) di BNDCC, Nusa Dua.

Pantauan di lokasi acara kekecewaan panitia lokal Bali ini cukup berasalan. Banyak pihak melayangkan komplain ke panitia lokal untuk hal- hal yang sebenarnya diurus panitia pusat.

Salah satu contohnya adalah ID Card bagi wartawan lokal yang akan meliput. Saat registrasi awal memang menjadi tugas panitia lokal. Tapi kewenangan menerbitkan ID Card ada di panitia pusat. Namun sampai H-1 ID Card yang dijanjikan panitia pusat tak kunjung muncul. Panitia lokal kemudian menjadi sasaran pertanyaan sejumlah awak media lokal.

Masih soal media, Media Center yang katanya akan disiapkan panitia pusat juga tidak jelas. Sehingga awak media yang akan meliput tidak tahu harus mencari nformasi soal agenda Munas ke mana.

“Kalau caranya seperti ini kan nama Golkar Bali yang rusak di mata media lokal,” tambah ketua DPD II salah satu kabupaten di Bali tersebut.

Keluhan lainnya soal manajemen acara dan anggaran. Sampai H-1 belum ada pembagian tugas yang jelas antara panitia pusat dan lokal. Siapa yang harus mengerjakan apa. Bahkan dalam soal anggaran panitia lokal sama sekali tidak mendapat akses sama sekali. buntutnya, jika ada keperluan panitia lokal malah kebingungan harus berbuat apa.

“Boro-boro soal anggaran, kerjanya apa juga tidak jelas. kami benar-benar kecewa,” kata kader Golkar tersebut.

Akibat kondisi ini mulai muncul gagasan memboikot jalannya Munas. Apapun yang terjadi saat Munaslub panitia lokal tidak bertanggung jawab.

“Ini mungkin pertama kali kegiatan nasional di Bali manajemen panitianya seperti ini. Jangan salahkan kami kalau kami lepas tangan. Kami tidak mau nama Golkar Bali jadi jatuh hanya karena ulah panitia pusat yang tidak jelas maunya seperti apa,” pungkasnya. SIA-MB