Foto: Suasana kebersamaan dan keseruan dalam acara Syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda pada Selasa, 31 Desember 2024.

Denpasar (Metrobali.com)-

Di penghujung tahun yang penuh makna, Selasa, 31 Desember 2024, Puri Setyaki di Jl. Setyaki Nomor 9, Denpasar, menjadi saksi kehangatan sebuah perayaan istimewa. Di sanalah tokoh perempuan Bali Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda dan  suami Anak Agung Bagus Ngurah Agung menyulam dua momen berharga dalam hidup mereka yakni acara Syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda dengan tema yang begitu indah “Selalu Bersyukur dan Berkarya untuk Tetap Bersinar.”

Kerabat dekat, sahabat, hingga tokoh-tokoh penting Bali dan perwakilan dari berbagai organisasi hadir untuk merayakan kebahagiaan pasangan yang menjadi teladan dalam keluarga dan masyarakat ini. Dalam balutan nuansa kebersamaan, acara tersebut dihidupkan oleh berbagai kegiatan penuh makna. Ada temu UMKM yang mengangkat usaha lokal, lomba gastronomi kuliner Bali, parade Kebaya Indonesia yang mempesona, hingga kompetisi make-up artist (MUA) bersama Wardah yang menggugah kreativitas.

Keceriaan semakin lengkap dengan lomba ceki, sebuah permainan tradisional dan olahraga rekreasi yang lekat di hati masyarakat Bali, serta lomba foto bersama bayi di Play Ground Setyaki yang mengundang tawa dan haru. Namun, tidak hanya hiburan yang ditawarkan. Ada semangat berbagi yang tulus lewat program Pohon Ajaib, tempat kasih sayang dituangkan kepada sesama, membawa energi positif di akhir tahun.

Gung Tini Gorda, putri sulung almarhum Profesor I Gusti Ngurah Gorda, tumbuh dalam keluarga yang menanamkan nilai pendidikan dan cinta budaya Bali. Bersama suaminya, Anak Agung Bagus Ngurah Agung, Gung Tini Gorda membangun rumah tangga penuh harmoni dengan sepasang putra putri yakni, Anak Agung Bagus Ngurah Agung Surya Putra dan Anak Agung Ayu Candra Dewi.

Acara Syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda ini tidak hanya menjadi saksi kebahagiaan keluarga besar Gung Tini Gorda, tetapi juga semangat untuk terus berkarya, bersyukur, dan bersinar bersama orang-orang tercinta.

Putra dan Menantu dari pasangan Gung Tini Gorda dan Anak Agung Bagus Ngurah Agung, Anak Agung Bagus Ngurah Agung Surya Putra dan Anak Agung Mia Intentilia yang akrab disapa Gung Gus dan Gung Mia memberikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-57 dan Wedding Anniversary ke-32. Mereka mendoakan agar kedua orang tua mereka senantiasa dilimpahi kebahagiaan.

Gung Gus mengatakan bahwa di usia sang ibu yang ke-57 tahun, beliau telah memberikan banyak kontribusi, baik untuk keluarga maupun masyarakat. Gung Gus juga merasa kagum dengan ibunya yang terlibat aktif dalam berbagai organisasi untuk melaksanakan aksi-aksi sosial. Sebagai seorang anak, Gung Gus merasa hanya bisa memberikan semangat dan motivasi kepada ibunya.

Sementara itu Gung Mia mengatakan bahwa tema acara kali ini adalah “Selalu Bersyukur dan Berkarya untuk Tetap Bersinar”, dan setiap tahunnya tema yang diambil selalu merefleksikan sosok Gung Tini Gorda. Gung Mia mendoakan agar Gung Tini Gorda terus bersinar untuk keluarga dan masyarakat, karena Gung Mia sendiri juga terinspirasi oleh sosok Gung Tini Gorda. Gung Mia juga menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru 2025.

Ucapan selamat juga datang dari para sahabat maupun rekan-rekan di organisasi yang menjadi tempat pengabdian dan berkarya Gung Tini Gorda. Rektor Institut Pariwisata dan Bisnis (IPB) Internasional Bali, Dr. I Made Sudjana, SE, MM, CHT, CHA., menyampaikan bahwa Gung Tini Gorda merupakan koleganya sejak lama, terutama melalui keterlibatan mereka di Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta. Ia menilai acara kali ini sangat luar biasa karena menggabungkan dua momen istimewa, yaitu Syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda.

Made Sudjana juga mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut, terutama karena turut melibatkan para pelaku UMKM. “Acara ini juga memberikan kontribusi positif dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Ucapan selamat ulang tahun juga disampaikan oleh Yusti Diaz dari Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara. Ia menyebutkan bahwa Gung Tini Gorda adalah seorang tokoh inspiratif di Bali.

Yusdi Diaz berharap, di usianya yang semakin matang, Gung Tini Gorda dapat terus menjadi panutan bagi Kartini muda Indonesia, khususnya di Bali.

Tiwi Tjandra selaku President Rotary Club of Bali Bersinar mengucapkan selamat ulang tahun ke-57 kepada Gung Tini Gorda. Ia turut mendoakan agar Gung Tini Gorda yang pernah menjadi President pertama Presiden Rotary Club of Bali Bersinar senantiasa diberkahi kesehatan dan terus berkarya demi kebaikan keluarga serta masyarakat luas.

Pihaknya mengapresiasi acara syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda kali ini dimeriahkan dengan berbagai lomba menarik yang penuh keseruan.

“Melalui rangkaian kegiatan yang ada kami harapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, yang merupakan salah satu dari tujuh fokus area Rotary Club of Bali Bersinar. Untuk itu, kami juga menghadirkan para tenant yang tergabung dalam UMKM Bersinar,” ujarnya.

Rotarian Angelica dari Rotary Club of Bali Bersinar mendoakan agar di usia Gung Tini Gorda yang ke-57, segala cita-cita yang diinginkan dapat terwujud, serta senantiasa dilindungi oleh Tuhan.

Acara semakin seru dan meriah dengan adanya parade berkebaya yang mendapatkan dukungan penuh dari Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bali dan Perempuan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (PICMI) Bali. Humas DPD Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bali, Anak Agung Triana Tira mengungkapkan Gung Tini Gorda kebetulan juga merupakpan DPD Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bali sehingga acara yang digelar kurang lengkap jika tanpa ada dukungan nyata terhadap menggaungkan pengunaan kebaya dengan  tagline berkebaya anti ribet bagi perempuan Indonesia.

“Parade berkebaya di acara Gung Tini Gorda ini menjadi ajang mempromosikan penggunaaan berkebaya dalam kehidupan sehari hari dan kemanapun berkegiatan  bisa menggunakan kebaya,” kata Gung Tira seraya menyampaikan harapannya agar Gung Tini Gorda beserta suami dan juga keluarga selalu bisa terus menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang.

Dalam acara ini juga dihadirkan salah satu produk unggulan DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi Bali berupa Beras Sehat Pribumi yang dijadikan souvenir untuk para tamu undangan acara. Beras Sehat Pribumi ini lahir di masa kepemimpinan Gung Tini Gorda sebagai Ketua Umum HIPPI Bali.

Ni Luh Putu Gunatri selaku Ketua Bidang Pertanian, Kelautan, Koperasi dan UMKM DPD HIPPI Bali yang juga Penggerak UMKM Produk Organik, menjelaskan Gung Tini Gorda sebagai Ketua Umum HIPPI Bali berkreasikan dan berinovasi agar keberadaan Beras Sehat Pribumi ini lebih cepat mendapatkan respon dari masyarakat dan pasar salah satunya dengan dijadikan souvenir dalam acara ini.

“Harapannya para tamu undangan yang menerima Beras Sehat Pribumi ini bisa menularkan pentingnya hidup lebih sehat dengan mengonsumsi beras sehat sekaligus membangut menggerakan perekonomian petani,” ujarnya.

Ketua Permabudhi Bali, Hery Sudiarto juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-57 kepada Gung Tini Gorda serta selamat hari jadi pernikahan ke-32u untuk Gung Tini Gorda dan suami. Ia mendoakan agar keduanya senantiasa dilimpahi kebahagiaan dan kesejahteraan.

Hery Sudiarto juga memuji penyelenggaraan acara tersebut yang dinilainya sangat luar biasa karena melibatkan para pelaku UMKM. Menurutnya, langkah ini menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

I Made Adi Ananda Permana, Ketua Divisi IV KBMHD, dan Kadek Mangkunada, Ketua Divisi II KBMHD, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara Syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda. Mereka memuji konsep acara yang melibatkan pelaku UMKM lokal serta menghadirkan berbagai lomba inspiratif.

Mengenai sosok Gung Tini Gorda di KBMHD, mereka menilai beliau sangat mengayomi dan selalu mampu menghadirkan solusi untuk setiap permasalahan yang dihadapi.

Kadek Tirta Yasa, selaku Ketua BEM STIE Satya Dharma Singaraja, menyatakan bahwa ia merasa sangat senang karena dapat terlibat dalam acara tersebut, khususnya dengan mengikuti lomba Gastronomi Kuliner Lokal.

Dalam lomba tersebut, tim UKM STIE Satya Dharma Singaraja berhasil meraih juara 1. Mereka memperkenalkan Jaja Sengait dan Gula Pedawa, yang merupakan kuliner khas dari Desa Pedawa.

Iswati, selaku Promotor Wardah Provinsi Bali, mengucapkan terima kasih kepada Gung Tini Gorda atas kesempatan yang diberikan kepada Wardah untuk berpartisipasi dalam acara tersebut melalui lomba MUA. Ia berharap generasi muda yang mengikuti lomba ini dapat semakin mahir dalam bidang tata rias dan lebih percaya diri dalam berkreasi dengan makeup.

Ibu Eva dari Komunitas Cinta Kain Bali juga mengucapkan terima kasih kepada Gung Tini Gorda yang telah mengundang Komunitas Cinta Kain Bali untuk hadir di acara ulang tahunnya yang ke-57 dan hari jadi pernikahannya yang ke-32. Ia memuji tema acara yang, menurutnya, sangat menginspirasi kaum perempuan untuk terus berkarya tanpa mengenal usia, demi memberikan manfaat bagi masyarakat.

Kemeriahan dan keseruan juga tampak dalam acara lomba Meceki. Dr. Nuning Pratiwi, peserta lomba Meceki yang juga merupakan dosen Undiknas, mengaku sangat bersemangat mengikuti lomba meceki karena merasa turut melestarikan akulturasi budaya di Bali. Menurutnya, ceki merupakan olahraga otak sekaligus rekreasi. Hal senada juga disampaikan oleh peserta lomba lainnya, yang menyatakan bahwa dalam bermain ceki, tidak ada kiat-kiat khusus untuk memenangkan lomba.

Salah satu pemenang lomba make up artist bernama Kumala mengaku sangat senang menghadiri acara Gung Tini Gorda ini dan mengkuti berbagai perlombaan yang ada. Siswi SMK Teknologi Nasional ini mengaku mengenakan maku up sehari-hari yang senada dengan tema pakaian kebaya casual yang dikenakan untuk hadir di acara Gung Tini Gorda. Dia pun berharap dan mendoakan Gung Tini Gorda semakin sukses dan bisa membuat lebih banyak acara yang melibatkan anak-anak muda.

Di sisi lain kemeriahan dan keseruan Parade Berkebaya juga diikuti dengan antusias para generasi muda seperti Gen Z yang tampil anggun mengenakan kebaya kebanggan mereka. Rismayanti, peserta Parade Berkebaya dari SMAN 1 Amlapura, Karangasem mengaku merasa deg-degan saat mengikuti parade. Ia juga berharap kebaya, yang telah resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, dapat terus berkembang dan semakin dikenal dengan baik di masa depan.

Di tengah kebahagiaan yang membuncah, perayaan acara Syukuran Happy Wedding Anniversary ke-32 dan perayaan ulang tahun ke-57 Gung Tini Gorda ini bukan sekadar selebrasi, melainkan wujud syukur atas perjalanan panjang penuh cinta dan karya. Di Puri Setyaki, doa-doa mengalir, harapan bersemi, dan cinta keluarga menjadi cahaya yang tak pernah padam, terus menyala, terus bersinar, dalam syukur yang tak bertepi. (wid)