Keterangan foto: Kebakaran yang menimpa Kapal Ikan di Dermaga Barat Utara depan PT Intimas Surya pelabuhan Benoa pukul 02:00 wita/MB

Benoa, (Metrobali.com) –

Kebakaran yang menimpa Kapal Ikan di Dermaga Barat Utara depan PT Intimas Surya pelabuhan Benoa pukul 02:00 wita sempat melumpuhkan aktivitas pelabuan.

Berdasarkan keterangan saksi I Ketut Kariana, Security PT TKF, yang tinggal  jln Bay Pas Ngurah Rai,  pada saat jaga di pos saksi mendengar ada salah satu ABK Berteriak kebakaran. Kemuian,  saksi dan beberapa ABK berusaha memamdamkan api dengan Tabung Pemadam. Namun, akibat angin saat itu yang berhembus kencang sehingga, api dengan cepat menjalar kekapal di sebelahnya.

Sementara menurut keterangan saksi lainnya, Agung Artawan, asal Bangli yang juga bertugas sebagai security di Intimas Surya, tinggal  Jln. Ayani Utara Denpasar,  menyampaikan saksi melihat api dan asap yang sudah mulai membesar di Kapal KM Cilacap Jaya Karya di bagian belakang kapal dan selanjutnya menghubungi Polsek KP3 Pelabuhan Benoa dengan Radio IBHRC.

Petugas menerjunkan 11 unit Pemadam dari Kodya Denpasar 8 unit, Kab. Badung 2 unit, Pelindo 1 unit di bantu 3 ambulans serta oleh Alkon milik Pt Intimas, Pt AKFI dan Bandar Nelayan. Akibat besarnya kobaran api petugas baru berhasil memadamkan api  sekitar pkl 05.00 wita.

Akibat kejadian itu  Kapal yang terbakar diperkirakan  berjumlah kurang lebih 39 unit kapal. Kapal yang terbakar antara lain, Kapal Milik Pt AKFI sebanyak 5 unit kapal antara lain , Km Cilacap Jaya Karya , Km Akau Jaya Lima, Km Bmj Satu ,Km Bintang Barat ,Km Bina Sejati .Kapal Milik Pt Intimas Surya  sebanyak 7 kapal antara lain , Km Hiroyosi 7 ,Km Permata 03, Km permata 103, Km Permata 06 , Km Permata 01 , Km Mutiara 28 , Km Mutiara 10

Kapal Milik Pt Bandar Nelayan sementara yang sudah didata antara lain, Km Bandar nelayan 168, Km Bandar Nelayan 2019
dan sejumlah kapal yang belum terdata kurang lebih sebanyak 25 kapal. Kasus kebakaran tersebut saat ini sudah ditangani oleh pihak Polsek KP3 Pelabuhan Benoa untuk penyelidikan lebih lanjut.

Editor: Hana Sutiawati