Buleleng, (Metrobali.com)

Kadek Doni Riana,SH,MH yang akrab disapa KDR ini berkeinginan maju sebagai kandidat pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Buleleng yang akan dihelat pada Nopember 2024 mendatang secara serentak.

Bak gayung bersambut niatan untuk maju sebagai kandidat bakal calon di Pemilukada nanti, KDR sudah mendapat dukungan masyarakat secara hati nurani. Terbukti hingga saat ini, sudah mengumpulkan dukungan KTP masyarakat sebanyak 35 ribu lebih KTP. Sehingga untuk memenuhi ambang batas minimal 60 ribu KTP untuk bisa maju sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, tinggal menambah lagi dukungan masyarakat sebanyak 25 ribu KTP.

“Saya ucapkan terimakasih atas dukungan KTPnya, dan mari berjuang bersama-sama,” demikian diucapkan Kadek Doni Riana yang kesehariannya ini sebagai advokat.

“Sesuai tahapan Pemilukada, pada bulan Agustus 2024 mendatang sudah harus terpenuhi ambang batas minimal 60 ribu KTP untuk bisa sebagai kontestan di Pemilukada Buleleng. Dan seiring berjalannya waktu, dukungan KTP terus bertambah, malahan kemarin bertambah sebanyak 100 KTP, ” ujarnya menambahkan.

Pria asal Desa Banyuatis ini juga mengatakan perolehan dukungan masyarakat secara hati nurani sebanyak 35 ribu lebih KTP itu, bukannya secara instan. Namun lantaran dirinya ini sudah sejak tiga tahun yang lalu melakukan anjangsana bersilaturahmi kedesa-desa melakukan tatap muka dengan warga masyarakat.

“Meskipun nantinya saya mampu mendulang dukungan KTP hingga 60 ribu KTP yang diperoleh sesuai dengan hati nurani rakyat, tidak selalu akan maju melalui jalur independen. Karena tidak menutup kemungkinan juga akan bisa maju melalui jalur partai,” ucapnya menegaskan.

Lebih lanjut dikatakan terhadap arah pembangunan fisik, seperti misalnya Pasar Banyuasri dan pembangunan pencakar langit lainnya yang terkesan mubazir itu, kedepan arah pembangunannya yang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat, berupa perbaikan infrastruktur jalan, pembuatan jalan sebagai akses masyarakat dalam melancarkan arus perekonomian di pedesaan. Artinya infrastruktur jalan yang baik (tidak rusak) kebutuhan sangat vital bagi masyarakat.

“Guna memperkuat perekonomian, infrastruktur jalan agar diperhatikan dan dijadikan skala prioritas. Kendatipun pembangunan lainnya juga tidak kalah penting untuk diprioritaskan. Mengingat kalau jalan rusak parah akan berdampak terhadap kelancaran arus lalu lintas dan juga akan membahayakan nyawa pengguna jalan,” tegas Doni Riana yang juga sebagai Ketua DPC PERADI Singaraja ini. GS