Foto: Obyek wisata di Banjar Ambengan, Dusun Pendem, Desa Pejukutan.

Klungkung (Metrobali.com)-

Desa Pejukutan memiliki potensi desa yang jika dikembangkan dan dikelola dengan baik, makan akan menjadi destinasi wisata yang akan ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Berikut ini adalah beberapa potensi wisata di Desa Pejukutan yang berhasil diidentifikasi oleh Tim Mahasiswa KKN – PPM UNUD Periode XXV Tahun 2022. Pertama, Goa Gede adalah obyek wisata goa yang terletak di Banjar Ambengan, Dusun Pendem, Desa Pejukutan. Goa Gede memiliki akses tempuh sekitar 7 menit dari Kantor Desa Pejukutan. Obyek wisata Goa Gede memiliki daya tarik goa yang berisi stalaknit dan stalagmit dan juga penampakan goa yang indah. Berbeda dengan Pura Goa Giri Putri yang memiliki ujung tembus, Goa Gede tidak memiliki jalan tembus. Permukaan goa yang ada di Goa Gede sangat masih alami karena jarang sekali dikunjungi oleh masyarakat maupun wisatawan. Akses jalan menuju Goa Gede juga masih baru di buat tahun ini dengan kondisi masih berkapur. Berdasarkan wawancara dengan warga sekitar, bahwa tempat Goa Gede banyak dilakukan penelitian fosil manusia goa dan penelitian terkait batuan yang ada di Goa Gede.

Lokasi kedua adalah Pagede Beach. Obyek wisata pantai yang belum banyak diketahui oleh masyarakat ini terletak di Dusun Karang, Desa Pejukutan. Pagede Beach merupakan sebuah teluk yang menyerupai kolam raksasa yang menghadap ke laut lepas. Teluk ini memiliki diameter kira-kira berukuran 20m. Pemandangan bebatuan pantai dan bentuk pantai seperti tapal kuda memiliki pesona tersendiri yang menjadi daya tarik wisatawan. Pagede Beach memiliki air yang tenang dan sangat cocok untuk berenang tetapi akses naik turun ke bawah masih belum ada. Akses menuju ke pantainya juga belum bagus untuk dilalui oleh wisatawan.

Ketiga, ada RR Traditional Woven. RR Traditional Woven adalah salah satu obyek wisata pembuatan kerajinan tangan yang berada di Dusun Karang, Desa Pejukutan. RR Traditional Woven merupakan produsen pembuat kain rang rang yang menjadi kain asli yang ada berasal dari Desa Pejukutan. RR Traditional Woven menjadi pelopor untuk pengembangan obyek wisata pembuatan kain rangrang yang ada di Desa Pejukutan. Proses pembuatan mulai dari awal sampai akhir akan ditunjukkan di RR Traditional Woven. Pengalaman dalam mencoba membuat kain rangrang akan menjadi suatu pengalaman unik yang bisa dimasukkan ke dalam daftar wisata di Nusa Penida.

Selanjutnya ada Sebele Beach adalah obyek wisata berupa pantai yang belum banyak dikenal oleh wisatawan yang berada di Dusun Karang, Desa Pejukutan. Sebele Beach memiliki ciri khas pantai sendiri yakni pencampuran dari pasir putih dan hitam. Keunikan ini sangat jarang terjadi karena pantai diseluruh Nusa Penida memiliki pasir putih sedangkan di Sebele Beach memiliki keduanya. Pantainya memiliki kondisi yang masih asri dan bebas sampah karena sangat minim mengenai informasi pantai ini. Akses yang ditawarkan untuk menuju pantai juga kurang memadai dan harus di tempuh melalui jalan kaki yang lumayan jauh.

Terakhir, Tanjung Juntil adalah obyek wisata berupa tanjung yang berlokasi di Dusun Karang, Desa Pejukutan. Tanjung Juntil merupakan tanjung yang ada pada umumnya yang memiliki spot foto yang menarik. Wisatawan bisa mengambil gambar di ujung tanjung dan akan terlihat seperti di tengah laut. Bukan hanya itu, perjalanan menuju kesana juga dimanjakan oleh pemandangan ilalang yang ada di sepanjang jalan menuju kesana. Akses menuju ke ujung tanjung dapat dengan berjalan kaki. Dari ujung tanjung juga terlihat pemandangan Diamond Beach dan Atuh Beach. Lokasi Tanjung Juntil berdekatan dengan lokasi dari Atuh Beach dan Sebele Beach. Pembaharuan sudah akan dilaksanakan untuk pengembangan obyek wisata ini agar lebih dikenal oleh wisatawan luas. (rls)

Sumber: https://drive.google.com/drive/u/3/folders/1lUydh4II7IxR8rAzJ8rIYbjEUxJ8P6Lo