Mangupura (Metrobali.com)-

Dalam upaya membangun sinergi dan konektifitas antara sektor pertanian dan pariwisata yang telah terbukti sebagai sektor penggerak perekonomian di daerah, maka pelaksanaan Festival Budaya Pertanian di Badung Utara yang akan digelar dari tanggal 13-14 Juli 2012 diharapkan dapat melibatkan seluruh komponen, pelaku pariwisata secara total termasuk wisatawan pada event tersebut.

“Keterlibatan wisatawan pada event Festival Budaya Pertanian yang baru pertama kali digelar ini akan dapat terwujud manakala pelaksanaan event betul-betul dirancang secara baik (well organise), sehingga wisatawan yang datang dapat melihat hal yang menarik dan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut sekaligus dapat membeli sesuatu disana,”  urai Bupati Badung A.A. Gde Agung  SH saat memimpin Rapat mengenai Sosialisasi Persiapan Festival Budaya Pertanian di Badung Utara Tahun 2012, “Senin (25/6) bertempat di Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala. Hadir pada acara itu Kepala Bank Indonesia Bali, Dirut BPD Bali, PHRI Bali, Asita Bali, PT Jamkrida Bali dan seluruh SKPD dilingkungan Pemkab Badung serta Camat Petang.

Bupati Badung A.A. Gde Agung menyampaikan secara filosofis, ekologis dan ekonomis, sebenarnya bentang wilayah Badung Utara, Tengah dan Selatan memiliki keterkaitan yang erat. Dari aspek promosi/event, di Badung Selatan ada Festival Nusa Dua, Kuta Carnival, Festival Jimbaran dan berbagai event di areal GWK.  Sedangkan di Badung Tengah ada Festival Budaya dalam rangka Pesta Seni Kabupaten Badung dan HUT Mangupura, sementara di Badung Utara nyaris tanpa event.

Upaya pendekatan sosio kultural, selama ini lebih direspon positif oleh masyarakat, sehingga perlu digelar Festival Budaya Pertanian di Badung Utara yang bertema pertanian yang kental dengan nuansa seni dan budaya.  Bupati menyampaikan pemerintah daerah dan masyarakat Badung sangat mendukung  dan menyambut positif kegiatan sebagai pengenalan awal terhadap ide pelaksanaan Festival Pertanian di Badung Utara.

Kegiatan ini sangat mendukung kemajuan dunia pariwisata, karena merupakan bagian dari promosi pariwisata yang dilakukan masyarakat Badung khususnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, yang akan berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan di Kabupaten Badung.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung  Ir. I G.A.K. Sudaratmaja, MS melaporakan sasaran dari kegiatan Sosialisasi pelaksanaan Festival Budaya Pertanian di Badung Utara Tahun 2012 meliputi tersosialisasikannya  kegiatan Festival ini di enam Kecamatan di Kabupaten Badung dan tersusunnya panduan/ pedoman teknis pelaksanaan kegiatan Festival ini. Secara umum, bentuk kegiatan festival ini dilaksanakan seperti “Pesta Kesenian Bali” namun kental dengan nuansa budaya pertanian.

”Ada beberapa kegiatan pokok yang akan digelar meliputi upacara pembukaan dan pawai budaya pertanian, pameran produk pertanian, pentas seni, stand kuliner dan pasar rakyat, gathering atau keakraban masyarakat dengan wisatawan, temu bisnis atau saresehan bidang pertanian serta pengenalan paket wisata agro, lintas alam, sepeda gembira dan kegiatan  lainnya, “ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan tujuan digelar Festival Budaya Pertanian ini untuk membangun pencitraan Badung Utara, menggali spirit budaya pertanian, menciptakan market untuk  terjadinya transaksi, menyiapkan media dialog publik, pendidikan dan  hiburan, menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian-pariwisata dan merintis tumbuhnya ekonomi kreatif  yang berbasis pada sektor pertanian.

Festival ini adalah salah satu bentuk dari pesta rakyat/masyarakat tani, oleh karena itu dalam penyelenggaraannya akan melibatkan seluruh Kecamatan di Badung, SKPD terkait, Desa Wisata di Badung Utara, PKK, Forum Pekaseh, Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Badung, Kelompok Usaha Pertanian, Kelompok Pengusaha, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Komponen Pariwisata, Asosiasi Petani dan Masyarakat setempat serta khusus untuk prosesi dan pawai dalam pembukaan, hanya diikuti seluruh kecamatan dan 4 desa wisata di Badung Utara. Pelaksanaan event akan berlangsung selama dua hari, yang dikaitkan dengan Hari Krida Pertanian, sebagai hari bersyukur bagi masyarakat tani.

Tempat Penyelenggaraan akan dilakukan di areal Jembatan Tukad Bangkung, karena jembatan ini sangat  “eksotik/menarik”, jembatan tertinggi di Asia Tenggara, obyek wisata baru di Badung Utara, monumen ecotechnology, serta di sekitar wilayah Jembatan Tukad Bangkung, tersedia berbagai fasilitas penunjang seperti: BPP Petang, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Kompleks Bagus Wisata Agro dan sebagainya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk acara gathering antara masyarakat dengan wisatawan, acara saresehan, pertemuan dan acara pendukung lainnya. Bila memungkinkan, peserta pawai dilepas dari ujung Timur jembatan dan di sebelah Barat disiapkan panggung kehormatan, stand pameran, panggung hiburan dan sebagainya, “tegasnya.

Event ini mendapat dukungan dari pelaku pariwisata, salah satunya Ketua Asita Bali Bagus Sudibia. Ia menyatakan event ini merupakan terobosan yang sangat cerdas yang dilakukan Pemkab Badung dalam rangka membangkitkan sektor pertanian di Badung utara dan mengangkat citra diri para petani bahwa kehidupan petani juga cukup terhormat dan menjanjikan. GAB-MB