Denpasar (Metrobali.com)-

Kasus penculikan bule Bulgaria, George Jordanov oleh sejumlah bule Turki di Jalan Sunset Road Kuta, Sabtu (3/2) pukul 21.30 Wita lalu ternyata bermotifkan dendam.
Terungkap, korban melakukan hal serupa terhadap pelaku pada tahun lalu. Akibatnya, pelaku dan korban sama – sama menjadi tersangka lantaran saling lapor.
“Ini motifnya dendam. Karena pelaku juga pernah dipukul dan diculik oleh korban dan teman – temannya,” ujar Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Bali, Kombes Pol Sang Made Mahendra Jaya didampingi Kaur Kemitraan Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Bali, Kompol Ismi Rahayu di Mapolda Bali, Rabu 7 Februari 2018.
Dijelaskan Mahendra Jaya, kasus ini berawal pada tanggal 25 Oktober 2017 pukul 11.00 Wita, Jordanov dan teman – temannya menghadang seorang warga Turki sekaligus pemilik restoran Kebab, Kahraman Midis alias Hiro di seputaran Jalan Sunset Road. Hiro kemudian dipaksa masuk ke sebuah mobil lalu diminta uang sebesar 20.000 Euro.
“Karena tidak ada uang sebanyak itu, Hiro dipukul pada bagian wajahnya hingga memar lalu diambil dompetnya yang berisikan ID, kartu kredit, handphone dan uang tunai sebesar Rp4 juta. Mereka meminta lagi 10.000 Euro, tetapi karena Hiro tidak mampu memenuhinya sehingga ia kembali dipukul beramai – ramai lalu diturunkan di tengah hutan di daerah Tabanan,” terangnya.
Selanjutnya tanggal 13 Desember 2017, Hiro dan Yusuf Efraim Kiuk alias Ken menemukan salah seorang pelaku yang memukulinya saat dirinya diculik, Valentin Iliyanov bersama dengan George Jordanov serta seorang temannya bernama Tihomir Adzic di sebuah home stay di wilayah Legian.
Saat itu ditemukan senjata tajam di dalam jok sepeda motor yang dipakai oleh Jordamov dan teman – temannya itu. Selanjutnya, mereka dibawa ke balai Banjar Seminyak untuk diserahkan ke Polsek Kuta melalui Bendesa Adat.
Selanjutnya, Sabtu (3/2) pukul 21.30 Wita, Jordanov berada di McDonald Sunset Road. Saat ia berjalan menuju mini martket hendak membeli rokok, ia melewati restoran Kebab dan bertemu dengan Ken.
Setelah menanyakan maksud keberadaannya, Ken langsung memukul Jordanov diikuti rekan – rekannya yang lain. Selanjutnya ia dibawa ke sebuah ruangan belakang di restoran Kebab dan saat bersamaan datang pemilik restoran Kebab, Kahraman Midis alias Hiro dan menanyakan maksud kedatangannya. Selanjutnya Jordanov dibawa masuk ke sebuah mobil dengan mata tertutup diikat dengan baju yang dipakainya.
“Korban dibawa ke suatu tempat dan disekap selama dua hari,” ujar Mahendra Jaya.
Terungkapnya kasus ini berawal dari informasi dari Direktur Intelkam Polda Bali pada Senin (5/2) pukul 18.30 Wita, bahwa ada informasi dari staf Kedubes Bulgaria, Alexandria telah terjadi penculikan terhadap warga Bulgaria atasnama George Jordanov oleh warga Turki dengan beberapa orang lokal dengan lokasi kejadiannya di Bali.
“Setelah dapat informasi dari Pak Dir Intel, saya langsung perintahkan Kasubdit I dan III untuk melalukan penyelidikan. Berbekal vidio unggahan pelaku, dua jam kemudian pelaku berhasil kita amankan dan korban kita bebaskan,” katanya.
Berawal dari penangkapan terhadap Ken beserta Tihomir Asenov Danailov dan Kemal Kapuci di dalam mobil bernomor polisi DK 88 CF di area pangkalan TNI AU Bandara Ngurah Rai.
Setelah diintrogasi, mereka mengakui adanya penculikan tersebut, sehingga mereka diminta untuk menunjukkan tempat penyekapan korban di sebuah kos di Jalan Kampus Unud Jimbaran.
Sementara kuasa hukum para pelaku, Yanuar Nahak, SH mengatakan, kasus ini murni balas dendam meski ada pelaku yang berasal dari sebuah Ormas ternama di Bali.
“Perlu saya tegaskan, bahwa kasus ini murni dendam karena klien saya ini pernah diperlakukan hal serupa oleh korban dan teman – temannya. Tidak ada kaitan apa pun dengan Ormas dan ini adalah perbuatan oknum pribadi. Karena kasus penculikan klien saya sebelumnya sudah dilaporkan ke Polsek Kuta tetapi tidak ada respon, sehingga muncul secara spontanitas untuk melakukan balas dendam. Kasus penculikan klien saya sudah dilaporkan dan korban yang penculikan ini (Jordanov – red) juga sudah menjadi tersangka atas penculikan klien saya yang sebelumnya itu,” ujarnya.
Total ada 16 orang yang diamankan polisi, namun hanya enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Ken selaku pemilik ide dan otak penculikan, serta Tihomir Asenov Danailov (35), Kemal Kapuci (30), Yusten Kapitan (29), Deti dan Hiro selaku turut serta mengetahui penculikan.
“Mereka ini sebagai otak sekaligus turut serta. Sedangkan, yang sisanya sebagai saksi karena hanya berpose dengan korban setelah penculikan,” pungkas perwira dengan pangkat tiga melati di pundaknya ini.SIA-MB