Ilustrasi

Jembrana (Metrobali.com)

 

Gigitan hewan penular rabies (HPR) menghantui masyarakat Kabupaten Jembrana. Kasus gigitan anjing rabies terus mengalami peningkatan. Teranyar, 6 warga di Kecamatan Mendoyo digigit anjing.

Kasus gigitan anjing diduga rabies dari informasi tejadi di Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh dan di Banjar Bale Baler Pasar, Desa Pergung.

Di Banjar Munduk Anggrek tercatat ada 4 warga setempat menjadi korban gigitan anjing. Sedangkan di Banjar Baler Pasar, anjing menggigit 2 orang warga. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Kelian Banjar Munduk Anggrek Desa Yehembang Kauh I Ketut Arwita mengatakan, peristiwa gigitan anjing terjadi berturut-turut terhadap 4 orang warganya. Awalnya pada Jumat (30/8/2024) anjing menggigit satu orang. Kemudian, Sabtu (31/8/2024) anjing menggigit 2 orang dan pada Minggu (1/9/2024), anjing yang sama kembali menggigit satu orang warga.

“Di hari minggu itu, anjing menggigit ketika akan dieliminasi. Anjing masuk ke dapur tetangga. Waktu itu tuan rumahnya ada di dapur sehingga digigit,” ujarnya, Jumat (6/9/2024).

Keempat warganya yang digigit anjing kemudian dibawa ke Puskesmas Mendoyo dan sudah semuanya sudah mendapatkan VAR. “Hari Minggu itu anjingnya sudah dieliminasi,” imbuhnya

Sementara itu, Plt Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana I Made Yasa dikonfirmasi lewat telepon mengakui ada kasus gigitan anjing di Desa Yehembang Kauh dan di Desa Pergung.

“Dari hasil lab yang keluar hasilnya positif. Sekarang kam masih fokus untuk vaksinasi rabies di dua tempat itu,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah melaksanakan vaksinasi emergensi di kedua wilayah tersebut. Dan untuk vaksinasi lanjutan akan diadakan pada Selasa (10/9/2024). “Nanti kita libatkan Tim Siaga Rabies dari desa karena mereka yang mengetahui sebaran populasi anjing,” ungkapnya. (Komang Tole)