Mangupura (Metrobali.com)-

Seiring dengan telah rampungnya pembangunan seluruh pelinggih di Pura Ulun Tanjung Desa Adat Legian Kec. Kuta Kab. Badung, ”Rabu (26/10) kemarin, krama Desa Adat Legian yang berjumlah kurang lebih 400 kk menggelar upacara  Karya Memungkah Ngenteg Linggih Lan Pedudusan Alit Pura Ulun Tanjung Legian. Upacara dipuput  oleh Ida Pedanda Gde Ngurah Griya Bindu Denpasar, dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung,  SH didampingi DPRD Badung I Wayan Puspa Negara, Camat Kuta Drs. I Nyoman Suendi, Lurah Legian, tokoh masyarakat serta seluruh krama Desa Adat Legian.

Bupati Badung  A.A. Gde Agung yang hadir dalam upacara tersebut melakukan  persembahyangan bersama dengan seluruh krama untuk memohon keselamatan agar upacara yadnya yang dilakukan dapat berjalan lancar, aman dan tertib sesuai dengan yang diharapkan. Upacara juga ditandai dengan penadatangannan prasasti oleh Bupati.

Gde Agung merasa bangga, karena krama Desa Adat Legian telah mampu melaksanakan yadya dengan tulus iklas. Diharapkan krama tetap menjaga/memelihara kesucian pura, rasa menyama braya, serta saling asah asih asuh salunglung sabayantaka agar selalu tercipta hubungan yang harmonis dimasyarakat. Selain itu dalam menjalankan kehidupan keseharian krama, harus tetap berlandasakan konsep agama Hindu yakni Tri Hita Karana,”harap Gde Agung. Untuk memotivasi masyarakat dan meringankan beban masyarakat dari segi pendanaan Bupati Badung AA Gde Agung  mepunia Rp. 20 juta dan Ketua DPRD Badung yang diawakili I Wayan Puspa Negara Rp. 5 juta.

Ketua Panitia I Nyoman Regig Maryusa melaporkan, sebelumnya Pura Ulun Tanjung bernama Pura Swagina/Pura Subak yang diempon oleh krama yang mengarap lahan pertanian sebagai tempat mata pencaharaian sehari-hari. Seiring dengan kemajuan jaman, sekarang sudah banyak alih fungsi lahan menjadi, tempat usaha, tempat pemukiman/LC (land consolidation) di Legian Kec. Kuta Kab. Badung khusunya dan Bali umumnya. Atas kondisi itu pada tahun 2004 Tri Manggala di Legian meliputi Lurah, Ketua LPM dan Kelian Desa Adat memutuskan melaksanakan/memulai pemugaran Pura Ulun Tanjung yang dikawatirkan hilang agar di pugar kembali. Pembangunan/pemugaran seluruh pelinggih di Pura Ulun Tanjung Desa Adat Legian dari sejak tahun 2004 sampai dengan 2011 dengan menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 1.2  milyar. Pelaksanaan upacara  sudah dimulai dari Redite Paing Ugu (16/10) Nanceb dan mapekeling ke pura-pura, Redite Wage Wayang (23/10) Negteg, Anggara Umanis Wayang (25/10) Mesucian Ke Segara, Puncak karya Buda Paing Wayang (26/10) dan Nyineb Saniscara Kliwon (29/10) mendatang. Biaya upacara kurang lebih sebesar Rp. 400 juta. Semua biaya  baik pisik dan upacara Punia dari Bapak Nyoman Retha Aryana, Para Pengusaha di legian dan krama serta bantuan Pemerintah Daerah Kab. Badung.