Foto : Warga mengikuti upacara Mendak Isepan” (menjemput tebu) Sabtu (19/5/2018) serangkaian upacara Karya Agung Baligia dari 10 Geriya di Karangasem di Banjar Dinas Jungutan, Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem yang puncaknya 10 Agustus 2018.

Karangasem (Metrobali.com)-

Rangkaian upacara Karya Agung Baligia dari 10 Griya di Karangasem yang dilaksanakan di Jungutan menyita perhatian masyarakat setempat. Tahapan yang baru berlangsung yaitu upacara “Mendak Isepan” (menjemput tebu) yang akan digunakan sebagai sarana upacara Jatun Karya untuk membuat gula murni. Hal tersebut disampaikan salah seorang Manggala karya Ida bagus Oka Diksa di Jungutan, Kamis (24/5/2018).

Prosesi Mendak Isepan dilaksanakan Sabtu (19/5/2018) pagi-pagi dimana seluruh keluarga besar penyelengara karya telah berkumpul di Pura Penyatur Kangin. Lokasi yang berjarak sekitar dua kilo meter dengan Karang Piyadnyan Karya Agung Baligia ini merupakan perbatasan wilayah Desa Pakraman Sibetan dengan Desa Bebandem.

Menurut mantan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karangasem ini, upacara penjemputan Tebu ini dipimpin oleh dua pedanda yaitu Ida Pedanda Istri Oka dari Geria Ulon Jungutan dan Ida Pedanda Istri Sidemen dari Geria Timbul Sibetan. Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 Wita  diikuti oleh lebih dari 1000 pemedek yang datang dari sejumlah daerah di Karangasem.

Dengan diiringi sejumlah group sekeha Baleganjur seluruh rangakaian upacara di awali dengan gamelan Tambur paking ujung depan. Piranti-piranti upakara lainnya seperti sekerura, pasepan, pajegan dan pering yang diapit payung rob-rob putih kuning mengantar para pemundut Isepan di belakangnya.

Rangkain parade yang mengular panjang dirangkai terkombinasi diawali dengan barisan pucuk-pucuk tebu yang masih berdaun yang diusung para laki-laki kemudian diikuti pengusung wanita dengan tebu yang sdh dipotong-potong ditaruh diatas kepala. Para pengusung yang didominasi kostum putih kuning lengkap dengan destar dan plekir bagi para wanita menjadi tontonan bagus setiap orang yang dilewati.

Di sisi lain salah satu tokoh masyarakat Ida Bagus Made Gunawan mengatakan bahwa upacara dalam sekala besar bersama-sama dengan sekitar 10 geria dan diikuti banyak pengiring seperti saat ini pernah terlaksana sebelumnya pada tahun 1930 silam.

“Kami harapkan ini dapat mempererat persaudaraan dan juga saling bantu membantu bersama masyarakat untuk melaksanakan upacara Baligia” ungkap kakak kandung Ketua DPW NasDem Bali ini.

Pewarta : Widana Daud