Foto: Keseruan acara Kopdar Spesial Hari Kartini “Perempuan Berdaya, Berkarya & Berdikari” di Gujji Coffe, Jalan Merdeka No. 18, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Kamis (22/4/2021). Tampak Emiliana Sri Wahjuni, Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari PSI adu panco dengan Qyrana Qynasih Nugraha, Sekretaris DPC PSI Denpasar Timur.

Denpasar (Metrobali.com)-

Perempuan yang berdaya adalah perempuan yang memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal positif dalam hidupnya sekaligus membuat pilihan dalam hidupnya. Maka, jika perempuan tidak bisa membuat pilihan atas hidupnya sendiri, saat itulah dia diartikan tidak berdaya.

Hal itu disampaikan sosok tokoh perempuan inspiratif Emiliana Sri Wahjuni, yang juga seorang Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam acara Kopdar Spesial Hari Kartini “Perempuan Berdaya, Berkarya & Berdikari” di Gujji Coffe, Jalan Merdeka No. 18, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Kamis (22/4/2021).

Srikandi PSI yang akrab disapa Sis Emil ini menjadi narasumber yang berbagi kisah inspiratif dan pesan-pesan motivasi agar kaum perempuan menjadi berdaya, berkarya dan berdikari. Dikatakan perempuan perlu berkarya biar tetap smart.

Dari sebuah survey The Hartford di Connecticut diketahui kerja di kasus short-term disability atau kemunduran otak sebagai akibat dari liburan panjang karena ketika liburan panjang tiba otak menjadi jarang diasah. “Seperti otot, otak perlu terus ditantang dan dilatih biar gak kendor salah satunya adalah terus berkarya,” terang ibu dari dua orang putri ini.

Sis Emil juga menegaskan sejatinya, perempuan tidak hanya sekedar konco wingking suami, namun harus diberi kesempatan untuk berkarya.  “Tujuannya, supaya perempuan dapat mandiri. Perempuan harus mandiri, berdikari. Tunjukkan bahwa perempuan mampu tidak bergantung pada pria,” tegas Angota Komisi IV DPRD Kota Denpasar ini.

Sis Emil juga terus menggelorakan pesan dan spirit perempuan dukung perempuan agar bisa sama-sama berdaya, berkarya & berdikari. Ia juga menjelaskan berbagai dasar hukum peraturan perundang-undangan sudah mengamanatkan pengarusutamaan gender untuk menjamin kesetaraan gender dan mengakomodir nilai-nilai perjuangan emansipasi perempuan.

Ia juga menceritakan bahwa Kota Denpasar sudah punya Perda Pengarustamaan Gender (PUG) yang sudah disetujui/diresmikan oleh Walikota Denpasar pada Bulan Mei 2020 lalhu.  Di mana PUG dalam siklus pembangunan di Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bertujuan untuk mewujudkan 15% keterlibatan/partisipasi perempuan dalam berbagai aspek pembangunan dan pemerintahan di Daerah Kota Denpasar.

“Perda PUG ini memberikan ruang kesempatan perempuan-perempuan di Kota Denpasar menjadi pemimpin. Jadi saya ajak perempuan ayo berdaya, berkarya dan berdikari dan mampu membuat pilihan, jadilah pemimpin,” ajak Sis Emil.

Para perempuan muda peserta kopdar ini juga sangat antusias saat Sis Emil menerangkan hak-hak perempuan dan mengajak mereka berjuang bersama dan masuk ke politik untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.

Bagi Sis Emil, para perempuan muda dan Kartini masa kini ini perlu lebih dini diperkenalkan dengan dunia politik dan perlu dibekali ilmu politik sebagai bekal untuk menjadikan mereka perempuan tangguh dan tergerak untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.

“Saya ajak para perempuan muda ini harus terlibat di politik, kritisi apa yang terjadi di kota dan berikan masukan solusi yang konstruktif. Kontribusi mereka ini sangat dibutuhkan untuk memajukan Kota Denpasar,” pungkas Sis Emil.

Sementara itu acara Kopdar Spesial Hari Kartini “Perempuan Berdaya, Berkarya & Berdikari” ini dikemas menarik dan fun dihadiri kader perempuan PSI dan para perempuan muda yang tertarik bergabung ke PSI sebagai partai yang dikenal ramah perempuan dan konsisten menyuarakan serta memperjuangkan kepentingan kaum perempuan.

“Untuk memperingati hari Kartini, kami adakan kopdar khusus perempuan Denpasar yang dihadiri kader-kader Dentim dan calon calon kader perempuan. Semua anak-anak muda, umur 20 tahunan,” terang Ketua DPC PSI Denpasar Timur Ida Bagus Nandiswara Agung, didampingi Sekretaris Qyrana Qynasih Nugraha dan Bendahara I Gede Suwitra serta jajaran pengurus DPC PSI Dentim.

Menurut Qyrana Qynasih Nugraha, ketua panitia yang juga Sekretaris DPC PSI Denpasar Timur, Kopdar Spesial Hari Kartini dengan tema “Perempuan Berdaya, Berkarya & Berdikari” ini adalah gambaran Kartini jaman sekarang.

Dikatakan Kartini jaman sekarang adalah para perempuan yang berdaya dan berdikari serta terus menerus berproses menjalani panggilan hidupnya sehingga tidak berhenti berkarya dan menjadi teladan bagi lingkungannya.

“Kartini masa kini adalah perempuan yang berani mengikuti panggilan hidupnya,” kata Qyrana yang baru berusia 21 tahun dan baru lulus dari Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan ini. (wid)