Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Umum Forki Provinsi DKI Jakarta Raja Sapta Ervian mengaku optimistis akan mampu mempertahankan predikat juara umum pada Kejuaraan Nasional Piala Mendagri di Tangerang, Banten, 26-28 Maret mendatang.

“Target kami di Piala Mendagri 2015 tentu mempertahankan predikat juara umum. Kami optimistis akan mampu mewujudkan itu karena kami akan mempersiapkan atlet secara maksimal. Seminggu setelah kejurda yang juga seleksi atlet, kami akan langsung menggelar pelatda,” kata Raja Ervian di Jakarta, Senin (23/2).

Dia yakin timnya bakal mampu mempertahankan gelar juara pada Piala Mendagri nanti karena akan tampil full tim, dan juga akan menurunkan karateka terbaik hasil Kejuaraan Karate Daerah DKI Jakarta di OSO Sports Center, Bekasi, 21-22 baru-baru ini.

Di bawah kendali Ervian, Forki DKI Jakarta menjadi tim yang sangat tangguh setelah beberapa predikat juara umum mampu diraih Forki DKI Jakarta seperti Piala Mendagri, Piala Mendikbud, dan Popnas. Terakhir, DKI Jakarta juga menguasai Piala Mendikbud 2014 di Gorontalo, November lalu, dengan merebut 12 medali emas, 8 perak, dan 8 perunggu.

“Prestasi inilah yang ingin coba dipertahankan pada awal kepengurusan saya periode kedua ini. Saya optimistis karena perkembangan di Jakarta cukup signifikan. Hal itu ditandai dengan makin meratanya kualitas perguruan yang ada di bawah naungan Forki DKI,” kata Ervian yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum Forki DKI Jakarta untuk periode 2014-2018.

Pada kompetisi tingkat junior seperti di Piala Mendagri, karateka DKI Jakarta juga cukup mendominasi, mereka mampu bersaing secara kompetitif dengan para karateka daerah lain.

Pada Kejurnas Piala Mendagri 2013 di Denpasar, Bali, misalnya, Jakarta tampil sebagai juara umum dengan mengantongi 10 medali emas.

Faktanya begitu. Persaingan karate di Jakarta memang lebih seimbang. Bahkan, beberapa perguruan yang semula kurang diperhitungkan, kini mulai muncul ke permukaan dan menunjukkan kualitas terbaiknya.

Pada Kejurda Forki DKI 2015. Di tengah dominasi Inkai yang menjadi juara umum dengan 13 medali emas dan Inkanas yang menguasai runner-up dengan 12 medali emas, perguruan Amura tampil di posisi ketiga dengan 4 medali emas. Diikuti tiga perguruan lain yang juga mendapatkan empat medali emas, yakni KKI, Wadokai, dan Lemkari. AN-MB