Jakarta (Metrobali.com)-

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol Timur Pradopo mengingatkan kepada para kapolda yang baru dilantik untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun.

“Pejabat negara tidak boleh menerima gratifikasi apapun, dari siapapun,” kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo dalam amanat kapolri pada acara Sertijab As Ops Polri dan Tujuh Kapolda di Jakarta, Senin (16/9).

Menurut dia, meski tidak merugikan keuangan negara, menurut dia gratifikasi termasuk korupsi.

Timur mengatakan ada banyak kasus yang menimpa pejabat kepolisian dan pejabat negara lainnya terkait penerimaan gratifikasi. Dia meminta contoh buruk itu sebagai pembelajaran agar seluruh Korps Bhayangkara tidak menerima segala bentuk gratifikasi.

“Maka itu jangan terima gratifikasi, jangan terlibat korupsi,” ucapnya, menegaskan.

Dalam rangkaian acara sertijab tersebut, dilakukan juga penandatanganan pakta integritas oleh para kapolda baru, Timur meminta pakta integritas tidak hanya bagian dari upacara semata tetapi agar dijadikan sebagai budaya di lingkungan Polri.

“Jadikanlah pakta integritas sebagai budaya di internal Polri untuk tidak korupsi, tidak terima gratifikasi. Taatilah hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tandasnya. Timur menambahkan, ada dua agenda besar yang harus menjadi fokus tugas para kapolda, yakni pengamanan APEC pada Oktober 2013 dan pelaksanaan Pemilu 2014.

Menurut dia, pelaksanaan APEC yang akan dihadiri para kepala negara dan pejabat tinggi dari negara peserta APEC tentu membutuhkan jaminan keamanan yang harus dipersiapkan secara matang. Oleh karena itu, pihaknya meminta para kapolda untuk secara aktif belajar dari evaluasi tugas kapolda sebelumnya serta melakukan studi wilayah dari polda-polda lain, sehingga langkah kebutuhan pengamanan yang diperlukan dapat disiapkan dan disusun lebih awal.

Sebanyak delapan perwira tinggi (Pati) yang mengikuti sertijab pada Senin (16/9) tersebut yakni Irjen Pol Wachyunadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Bali menjadi As Ops Polri, Brigjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu dari Kapolda Bengkulu menjadi Kapolda Bali, Brigjen Pol Machfud Arifin, sebelumnya sebagai Kapolda Malut menjadi Kapolda Kalsel, Brigjen Pol Tatang Somantri dari Karobinopsnal Baharkam menjadi Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Muhammad Zulkarnain (dari Karokurlum Lemdikpol menjadi Kapolda Banten.

Berikutnya, Brigjen Pol Andjaja yang sebelumnya Karo RBP Srena Polri menjadi Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol Arie Sulityo dari Wakakorbrimob Polri menjadi Kapolda Kalbar dan Brigjen Pol Sobri Effendy Surya yang sebelumnya Kasespimma Lemdikpol menjadi Kapolda Maluku Utara.