Negara (Metrobali.com)-

Kapolda Bali, Irjen Pol Arif Wachyunadi mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan dugaan perdagangan manusia di Kabupaten Jembrana, sesuai tuntutan generasi muda saat berunjuk rasa.

Hal tersebut ia sampaikan saat dikonfirmasi bersamaan dengan pemantauan arus balik Lebaran dari Denpasar hingga Gilimanuk, Senin (12/8).

“Kami tidak ingin kasus tersebut ada di Bali, khususnya Kabupaten Jembrana. Penyelidikan segera akan dilakukan,” kata Arif yang bersama jajarannya mengendarai motor gede saat memantau arus balik ini.

Terkait dengan penolakan terhadap syuting film dokumenter dengan judul Bali Big Brother, Arif mengatakan, hal tersebut perlu dipelajari terlebih dahulu.

Menurutnya, kalau film tersebut tidak bermanfaat, harus ditolak termasuk dari kepolisian.

“Kalau tidak bermanfaat apalagi meresahkan, Polri bisa memberikan rekomendasi untuk tidak memberikan izin bagi pembuatan film tersebut,” ujarnya.

Namun ia minta semua pihak tidak berpikir negatif dulu, dan pihaknya akan rapat koordinasi untuk membahasnya.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 1300 orang pemuda Kabupaten Jembrana, Bali, yang berasal dari berbagai organisasi, termasuk lembaga adat menolak syuting film Bali Big Brother yang dilakukan warga asal Jepang.

Untuk menyampaikan penolakan tersebut, mereka melakukan unjuk rasa ke DPRD dan Mapolres Jembrana dengan bergabung dalam wadah Generasi Muda Jembrana Menggugat.

“Kami juga melihat ada indikasi kuat eksploitasi seksual terhadap anak dibawah umur yang dilakukan Mr M, seorang warga Jepang yang memiliki vila di Jembrana. Film yang akan dibuat ini, kami duga juga berhubungan dengan dia,” kata Ketua DPD KNPI Jembrana, Gede Ariana Bisma, yang memimpin aksi pemuda ini.

Sementara Ketua Majelis Madya Desa Pekraman Jembrana, I Wayan Rayun mengatakan, gerakan ini merupakan penolakan terhadap segala aktivitas, kegiatan serta prilaku yang melecehkan adat serta budaya Bali.

“Budaya Bali itu menjunjung tinggi nilai spiritual dan religius. Kami menolak segala bentuk aktivitas yang mengarah pada penodaan spirit tersebut,” katanya.

Ribuan pemuda dari KNPI, Forum Remaja Hindu, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, Forum Pemuda Khatolik, FKPPI, PPMI, GP Ansor Jembrana, Pemuda Muhamadiyah hingga lembaga adat dan LSM memulai aksinya dari Gedung Kesenian Bung Karno di Kota Negara. AN-MB