Klungkung, (Metrobali.com) 

 

Sebuah kapal catamaran bernama KM Nyaman Catamaran tenggelam di perairan sebelah timur Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pada Sabtu (12/10/2024). Kapal tersebut berlayar dari Pulau Serangan menuju Gili Gede, Lombok, dengan total Penumpang On Board (POB) sebanyak 5 orang. Kejadian nahas ini terjadi di koordinat 8° 42.597’S dan 115° 44.381’E, sekitar 10 nautical miles (Nm) dari Pulau Nusa Penida.

KM Nyaman Catamaran bertolak dari Pulau Serangan pada Kamis (10/10/2024) pukul 05.00 WITA. Setelah informasi tenggelamnya kapal diterima oleh VTS Benoa, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar segera menggerakkan enam personel dari Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Nusa Penida menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) dari Pelabuhan Sampalan.

Saat tim SAR menuju lokasi, didapatkan kabar bahwa para POB telah dievakuasi oleh KMP Rama Giri Nusa.

“Sekitar pukul 17.30 WITA, kami menemukan korban yang sedang terapung-apung dan segera mengevakuasi mereka. Semua korban berhasil diselamatkan,” jelas I Nyoman Sidakarya, S.H., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.

KMP Rama Giri Nusa tiba di Pelabuhan Padang Bai pada pukul 19.40 WITA, dan seluruh korban diserahkan dengan selamat kepada pihak agent kapal. Adapun identitas kelima korban adalah sebagai berikut:

Racmad Faisal (37) – Nahkoda
Taufiq Urrohman (27) – KKM
Muhamad Albar (27) – ABK
Faul Stefen (30) – Penumpang
Wahyudi (27) – Penumpang
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur dari Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Nusa Penida. Kecepatan tim dalam merespon dan koordinasi dengan KMP Rama Giri Nusa menjadi kunci keselamatan para korban.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi insiden di laut.

“Kami bersyukur seluruh korban dalam keadaan selamat, dan kami terus berkoordinasi untuk memastikan keamanan wilayah perairan,” ujar I Nyoman Sidakarya, S.H.

Insiden tenggelamnya KM Nyaman Catamaran menunjukkan pentingnya kesiapan Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan di wilayah Nusa Penida.

Dengan kondisi perairan yang sering kali tidak terduga, respons cepat dari tim SAR sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi para pelaut untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca dan peralatan keselamatan sebelum berlayar.

(jurnalis : Tri Widiyanti)