Kang Dedy, Pemimpin Berkarakter Kuat, Menyongsong Era Baru Nusantara
Jakarta, (Metrobali.com)
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menyatakan komitmen bahwa Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di provinsi tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan dan perbaikan jalan.
Dalam pernyataannya, Dedi menegaskan pentingnya transparansi dan konsistensi dalam pengelolaan pajak demi memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
“Nah, yang pertama kita umumkan dulu, karena banyak para bupati yang tidak tahu dana bagi hasil kendaraan bermotornya. Hari ini harus diumumkan agar seluruh rakyat Jawa Barat tahu bahwa ada dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor, yakni 40 persen untuk provinsi dan 60 persen untuk kabupaten,” ujar Dedi dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat Pemprov Jabar di Lembur Pakuan,Subang, Jawa Barat, Selasa (21/1/2025) dan disiarkan melalui akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
I Gde Sudibya, ekonom, pengamat kecenderungan masa depan, mengatakan setuju dengan pernyataan Gubernur terpilih Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi.
“Setuju, dengan pendapat Keng Dedy, secara konsisten dilakukan semenjak menjadi Walikota Purwakarta dan kemudian anggota DPR. Rangkaian kampanyenya, dengan muatan budaya yang kuat, dalam bahasa sederhana yang merakyat, seakan-akan “menyihir” masyarakat Jawa Barat untuk kembali “pulang” ke ramah budayanya yang kaya dan menyejarah,” kata I Gde Sudibya.
Dikatakan, tantangan bagi politisi untuk mengikuti jejak Kang Dedy, menjadi pemimpin dari “rahim” budaya Nusantara. Kalau raja Singhasari Prabu Kertha Negara meletakkan dasar visi Nusantara, yang kemudian dilanjutkan oleh putrinya Gayatri Rajapani, “penemu” Rakryan Ki Patih Gajah Mada, yang terkenal Sumpah Palapa yang menyejarah itu.
“Beberapa ratus tahun kemudian, Pak Harto, didukung oleh para insinyur muda dan pintar yang dikoordinasikan oleh PT Telkom, meluncurkan satelit SKSD Palapa yang terkenal itu. Dibantu oleh perusahaan ternama Perancis Ariane dalam peluncuran yang menyejarah itu,” kata I Gde Sudibya.
Dikatakan, saat itu nusantara memasuki era Baru, sebagai satu kesatuan sistem telekomunikasi. Prestasi besar, pasca prestasi pengakuan internasional dari sisi hukum laut internasional, yang dipelopori sejak putra terbaik bangsa Ir.H Djoeanda dan Prof.Mochtar Kusuma Atmadja dkk.
“Sangat disayangkan, ironi dan tragisnya dewasa ini, tuan – puan penguasa “mengkaveling” laut, dengan melanggar UU,” katanya.
Gelising cerita, pemimpin kuat dan kemudian berhasil menjalankan misinya, mereka yang berkarakter kuat (strong personality), berdiri tegak memperjuangkan idealisme.
“Sejumlah pemimpin Asia, menyebut beberapa: Soekarno, Suharto, Deng Hsio Ping, Lew Kuan Yew, Mahatir Mohammad, mempunyai kualifikasi pemimpin dengan karakter kuat,” kata I Gde Sudibya, ekonom, pengamat kecenderungan masa depan.
Jurnalis : Nyoman Sutiawan