pemain PBR latihan

Denpasar (Metrobali.com)-

Pelatih Kepala Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic mengakui keunggulan Arema Cronus yang berhasil membungkam timnya 2-0. Menurutnya, sejak awal PBR memang sedang dirundung sejumlah persoalan.

“Dari datang ke sini (Bali) PBR sudah berat. Hari ini pertandingan berat sekali,” kata Dejan usai pertandingan, Kamis malam 12 Maret 2015. Menurutnya, konsentrasi anak asuhnya mulai berkurang begitu memasuki babak kedua. “Babak kedua sampai menit ke 60 masih bagus. Mungkin karena konsentrasi yang kurang, kita kalah dari tim besar yang berkualitas, yang beda dengan PBR,” ucapnya.

Dejan mengakui jika timnya musim ini berbeda kualitas dibanding musim lalu. “Kita harus jujur PBR musim ini memang sangat beda dengan musim kemarin. Lawan Arema kemarin kita kalah dua kali di liga. Laga pertama langsung bertemu tim besar. Kita harus perbaik sebelum ISL dimulai April nanti,” imbuhnya.

Menurutnya, kekalahan 2-0 dari Arema Cronus pada laga pembuka Bali Island Cup bukan karena Singo Edan lebih baik dari timnya. “Bukan Arema lebih bagus, tapi karena PBR sedang krisis. Sebelum datang ke sini, situasi kita sangat berat di Bandung,” ujarnya.

Hal yang membuat Dejan belum bisa maksimal di PBR lantaran terdapat enam pilar utama PBR yang memilih hengkang ke klub lain. “Jangankan PBR, Manchester United pun kehilangan enam pemain akan ada efek,” papar Dejan.

Ia mengakui jika situasi PBR tengah terseok menghadapi ISL 2015. “Mungkin lebih bagus tanya pemain. Saya tidak bisa bohong. Situasi berat sekali. Kalau saya bilang tidak ada efek pasti bohong, pasti ada efek. Mudah-mudahan bisa diperbaiki sebelum ISL. Bukan hanya PBR, tim lain juga. Situasi berat sekali, tapi kita tetap kerja untuk PBR,” demikian Dejan. JAK-MB