Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah kafe dan tempat hiburan malam lainnya di Desa Dlodbrawah, Kecamatan Mendoyo, sejak dua minggu ini ramai didatangi tamu baru. Mereka umumnya para wanita yang bekerja di kafe-kafe dan tempat hiburan malam.

Konon, tamu baru ini dampak dari kebijakan pemerintah Jawa Timur yang menutup sejumlah tempat maksiat. Sehingga mereka memilih hijrah ke Bali (Jembrana) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Buktinya, saat petugas Polsek Mendoyo menggelar oprasi yustisi, Minggu (10/11) siang, sejumlah tamu baru banyak ditemukan disejumlah tempat kos dan kafe di Desa Dlobrawah.

Mereka umumnya sudah membawa KTP. Seperti lima orang yang ngekos dibelakang Kafe Sari Mai. “Saya dan teman-teman bekerja di kafe sebagai waitris. Saya baru seminggu disini” ujar Dewi (24) yang mengaku dari Bondowoso, Jatim.

Pernyataan Dewi dibenarkan oleh pemilik kaffe, KM. Menurutnya akan datang lagi tamu baru lainnya. “Dari yang bekerja disini, katanya dua temannya juga ingin bekerja disini. Dua hari lagi katanya akan datang” ujarnya polos.

Sementara, saat menyasar ketempat kos lainya di Dlodbrawah dan Kelurahan Tegalcangkring, petugas mendapati beberapa tamu baru sedang beristirahat. Mereka pada umumnya sudah dilengkapi identitas diri dan mengaku sudah melapor ke kepala lingkungan setempat.

Kapolsek Mendoyo, AKP Wayan Sinaryasa melalui Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Iptu Nyoman Dania seizin Kapolres Jembrana, seusai oprasi yustisi mengatakan kegiatan ini merupakan langkah antisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban, juga untuk mengantisipasi upaya penyusupan pelaku-pelaku kejahatan yang memanfaatkan tempat hiburan malam dan rumah kos sebagai tempat bersembunyi. “Mereka semua tetap kami data, mereka juga kami minta untuk ikut menjaga ketertiban” pungkasnya. MT-MB