Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan/ist

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepastian tentang titik kordinat rencana Pembangunan Bandar Udara di Buleleng sudah disetujui di Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kabupaten Buleleng  oleh Kementrian Perhubungan pada  21 Desember 2017 lalu. Kini lokasi tersebut dapat dilakukan kegiatan lanjutan dengan kajian lebih rinci dalam rencana Induk Bandar Udara.

Setelah sempat tarik ulur soal pembangunan Bandara di Buleleng Utara, pemerintah pusat agaknya memberi lampu hijau terkait rencana Bandar Udara di Bali Utara ini. Kepastian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Kamis (29/3).

Kepastian titik koordinat juga dikuatkan oleh pernyataan disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Kamis (29/3) saat berkunjung ke pulau Dewata.Bahwa dalam waktu dekat akan segera dilakukan peletakan batu pertama rencana pembangunan Bandar Udara di Buleleng.

Menurutnya, selain melakukan berbagai pengembangan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018 di Bali, Oktober mendatang, pembangunan jangka panjang juga akan dilakukan. Pembicaraan ini dibahas dalam rapat kerja yang digelar, Selasa (27/3) di Jakarta dengan pihak Bapenas, Pemda Bali dan World bank.

Dalam rapat kerja dengan sejumlah menteri dan bidang terkait itu, ada persamaan pandangan terkait rencana pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara. Sudah dipastikan Bandara Bali Utara akan segera dibangun.

Ia mengutarakan pembangunan tinggal menyesuaikan jadwal, karena investasinya cukup besar. “Untuk lapangan udara di Bali Utara, peletakan batu pertama akan segera dilakukan. Namun untuk study-nya diharapkan segera bisa diselesaikan,” kata Menko Luhut saat ditemui usai meninjau kesiapan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018 di Bali.

Dikatakan, study yang dimaksud adalah melanjutkan ke tahap studi rencana induk (master plan) dan aspek pembiayaan berdasarkan titik kordinat yang telah ditentukan.

Dengan disetujui titik koordinat Bandar Udara di Buleleng, berarti tidak ada lagi keraguan masyarakat Buleleng akan dibangunnya Bandar udara di Buleleng.

Menurut Luhut, meski pembangunan bandara Bali Utara akan dilakukan, namun pengembangan Bandara Ngurah Rai juga tetap dilakukan. Bahkan, dikatakannya, untuk kelancaran proyek perluasan bandara Ngurah Rai, Gubernur Bali Kamis (29/3) sudah mengeluarkan rekomendasi untuk itu. “Terkait renovasi bandara, akan mulai dikerjakan. Itu setelah Gubernur Bali mengeluarkan rekomendasi untuk perluasan apron seluas 45 hektare,” pungkasnya.

Untuk memunjang pariwisata di Bali Utara, selain pembangunan Bandara juga akan segera direalisasikan pembangunan tol menuju bali utara. Selain itu, untuk meratakan pariwisata di kawasan lain, jalan kiri dan kanan Bali, misalnya Tanah Lot, Karangasem juga akan diperbaiki.

Diharapkan Bali itu betul-betul lingkungannya bisa terpelihara, dan infrastrukturnya juga bisa jalan. “Saya kira itu sudah selesai. Jadi dengan pak Gubernur, dengan Pemda juga sudah,” ujar Luhut.

Dalam rangka persiapan IMF, untuk penyelesaian patung garuda wisnu kencana (GWK) saat ini progresnya sudah mencapai 60 persen. Bahkan, pada 20 Mei mendatang, akan dilakukan upacara secara adat Bali untuk pemasangan crown (mahkota) patung Wisnu. Sedangkan, pada tanggal 28 Agustus mendatang, akan dilakukan prosesi peresmian oleh Presiden Joko Widodo. “Penyelesaian patung GWK sudah mencapai 60 persen progresnya,” terangnya.

Selain melakukan peninjauan perluasan Bandara Ngurah Rai, Menteri Luhut juga mrlakukan peninjauan terkait kesiapan tempat pendidikan kepariwisataan di STP Bali. Selaim itu, juga meninjau kawasan ITDC Nusa Dua dan juga meninjau terminal cruise di pelabuhan Benoa.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Direktur PT Pembari Roli  Irwananda mengucapkan terimakasi kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama yang mengapresiasi rencana pembangunan Bandar Udara di Buleleng. ‘’Saya berharap bahwa rencana Bandar Udara di Buleleng ini dilancarkan, sehingga masyarakat Buleleng memiliki rasa bangga terhadap daerahnya sendiri,’’ kata Roli kepada Metrobali.com.

Ia mengungkapkan, semakin jelas niat dan apresiasi pemerintah pusat dan daerah akan lahirnya Bandar Udara di Buleleng ini menunjukkan bahwa banyak pihak menginginkan terwujudnya Bandar udara itu. ‘’Selain itu, dengan semakin jelas posisi atau kordinat rencana Bandar Udara di Buleleng ini merupakan kado istimewa di Hari Ulang Tahun Kota Singarja ke-414,’’ kata Roli Irwananda.

 Pewarta : Hana Sutiawati

Editor     : Nyoman Sutiawan