Kondisi Blok S di ruas jalan Labuan Bajo - Terang, yang rusak parah

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Anggota MPR RI Adrianus Garu, menggelar sosialisasi kebangsaan dan tatap muka di Terang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu (14/2). Sosialisasi tersebut, dimanfaatkan warga yang hadir untuk berkeluh kesah.

Keluhan warga, terutama menyangkut kondisi infrastruktur di Manggarai Barat umumnya dan Boleng khususnya, yang hingga kini masih jauh dari harapan. Jalan raya, air bersih hingga listrik, adalah tiga infrastruktur dasar yang mendapatkan banyak catatan warga dalam kesempatan dialog dengan Adrianus Garu dan rombongan.

Menariknya, warga bahkan secara khusus “mengadili” Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Tama, yang hadir bersama rombongan Adrianus Garu. Warga berpandangan, Kadis PU harus bertanggungjawab atas buruknya infrastruktur di “Bumi Komodo” itu.

“Untuk Kadis PU, saya pertanyakan kualitas dan kapasitas perencana yang dimiliki oleh Dinas PU Manggarai Barat,” kata Matheus, warga Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, pada kesempatan tersebut.

Ia bahkan menuding, banyak pekerjaan konstruksi di daerah ini yang tidak bermutu lantaran kebodohan perencana di Dinas PU Manggarai Barat. Salah satunya terkait proyek air minum bersih.

“Mereka (perencana, red) tidak tau debit air. Mereka tidak paham dengan teori hidraulika. Mereka juga tidak mengerti dengan ukuran pipa. Ini kebodohan perencana,” ujar Matheus, menyontohkan.

Perencana di Dinas PU Manggarai Barat juga dituding Matheus, tak paham dengan ilmu tanah. “Sebuah ruas jalan, tidak sama kondisi tanahnya. Tetapi ini tidak dimengerti perencana, sehingga untuk satu ruas jalan, konstruksi jalannya direncanakan sama saja,” tandasnya.

Agar jalan berkualitas, kata dia, seharusnya perencana memperhitungkan kondisi tanah. “Sehingga bisa diketahui, kualitas juga usia jalan. Kalau sekarang, kualitasnya tidak jelas, usia jalan juga hanya satu bulan,” tegas Matheus.

Warga lainnya, Vinsensius Saul, pada kesempatan tersebut mengaku bersyukur, karena untuk sampai ke lokasi acara Kadis PU melewati Blok S. Blok S adalah jalan berliku di tanjakan dan jurang perbukitan Rareng, yang terletang persis di tengah-tengah jalur yang menghubungkan Labuan Bajo – Terang.

“Banyak kecelakaan lalulintas di Blok S. Tetapi selama ini belum ada solusi yang konkrit dari pemerintah,” kata Vinsensius Saul.

Menurut dia, selama ini Blok S serta ruas-ruas jalan lainnya ditumpuki dedak setiap hari. “Kalau ruas-ruas jalan seperti itu diaspal, dedak dan material lainnya harus dikeruk dulu hingga terlihat permukaan tanah yang asli. Setelah itu baru dikerjakan,” sarannya.

Selain Blok S, diakuinya infrastruktur lain di wilayah itu juga banyak yang memprihatinkan. “Selain banyak jalan rusak, jaringan air bersih juga begitu. Baik kontraktor maupun Dinas PU harus bertanggungjawab atas semua kondisi ini,” ujar Vinsensius Saul.

Kadis PU Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Tama, pada kesempatan tersebut hanya menanggapi secara umum keluhan warga. Khusus untuk kerusakan pipa air minum bersih, ia malah menuding, hal tersebut akibat mental masyarakat.

Sementara mengenai Blok S, Agustinus Tama mengatakan, saat ini salah satu pekerjaan rumah yang paling berat adalah menangani kerusakan jalan di Blok S yang terletak di perbukitan Rareng. “Untuk pengerjaan Blok S, kita pasti terlebih dahulu mengeruk lumpur atau dedak yang bertumpuk di situ,” ucapnya.

Tentang tuduhan buruknya kualitas dan kemampuan perencana yang ada di Dinas PU, Agustinus Tama menepisnya. “Semua yang kita kerjakan, jelas sudah melalui perhitungan dan perencanaan yang matang,” pungkasnya. MSE-MB