Denpasar (Metrobali.com)-

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali memprediksi daya beli masyarakat menurun akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang berdampak pada kenaikan harga barang.

“Untuk menyikapi hal itu, pemerintah memberikan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) kepada masyarakat miskin sehingga perekonomiannya terbantu selama masa transisi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut,” kata Ketua Kadin Bali Gde Sumarjaya Linggih di Denpasar, Senin.

Ia menganggap pemberian BLSM bukan berarti memanjakan masyarakat atau menyuap masyarakat, semua itu demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

“Saat daya meli masyarkat menurun akan berdampak pada menurunnya kemampuan konsumsi masyarakat, maka yang harus dilakukan adalah membantu masyarakat agar mampu membeli barang-barang konsumsi dasar mereka,” ujarnya.

Namun pemerintah tidak cukup hanya memberikan BLSM, bantuan kesejahteraan masyarakat yang lain juga harus ditingkatkan seperti halnya bantuan rawat inap untuk rakyat miskin atau bantuan kesehatan harus ditingkatkan dan juga penambahan beasiswa miskin.

Permasalahan saat ini adalah bantuan tersebut tidak tepat sasaran sehingga banyak masyarakat yang mengeluh.

Oleh karena itu, menurut politikus Partai Golkar tersebut meminta seluruh elemen masyarakat berperan serta mengawasi realisasi BLSM agar tidak disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Jika masyarakat tidak jeli menyikapi bantuan itu, masyarakat juga akan rugi sebab itu semua uang rakyat yang dibagikan untuk keejahteraan rakyat miskin. Harus diawasi,” tegasnya.

Ia mengatakan, jika nantinya ada penyalahgunaan realisasi bantuan tersebut di lapangan, masyarakat wajib menuntut sesuai dengan aturan hukum. INT-MB